MENGGAPAI SEHAT DENGAN HEALTH BELIEFE MODEL SETIAP SAAT
Sehat sungguh mahal harganya lebih mahal dari intan dan permata. Untuk itu harus senantiasa kita jaga setiap waku. Sehat adalah modal bagi kita untuk melakukan apa saja, tak ada nikmat yang lebih indah selain nikmat sehat. Tapi sayang banyak dari kita masih menyepelakan tentang kesehatan dan baru meyadarinya manakala sudah benar-benar terkapar karena sakit yang akut. Kesadaran akan pentingnya kesehatan antara satu orang dengan orang yang lainnya tentunya tidak sama karena kesadaran merupakan proses kognitif seseorang.
Proses kognitif terkait kesadaran akan arti pentingnya kesehatan inilah yang dikenal dengan istilah Health Belief Model (HBM).Lebih detilnya Health Belief Model (HBM) diartikan sebagai model kepercayaan akan kesehatan individu dalam menentukan atau tidak melakukan sikap terkait dengan kesehatan . dan disinilah begitu penting artinya health beliefe model bagi setiap individu. Tak ada orang yang mampu menjaga kesehatan selain dirinya sendiri.
Semua bermula dari dalam diri hingga akhirnya menjadi pribadi yang penuh arti. Untuk menyadarkan seseorang tentang arti pentingnya health beliefe model maka kita perlu mengetahui aspek-aspek pembentuknya. Karena dengan mengetahu aspek kita telah menyiapkan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam rangka pembentukan Health Belief Model (HBM).
Ada beberapa aspek pembentuk Health Belief Model (HBM) yaitu:
1) Perceived Susceptibility (kerentanan yang dirasakan) Perceived susceptibility adalah keyakinan individu mengenai kerentanan dirinya atas resiko penyakit dalam mendorong orang untuk mengadopsi perilaku yang lebih sehat.
2) Perceived Severity (bahaya atau kesakitan yang dirasakan) Perceived severity adalah keyakinan individu akan keparahan suatu penyakit. Sedangkan presepsi keparahan terhadap penyakit sering didasarkan pada informasi atau pengetahuan pengobatan, atau berasal dari keprcayaan terhadap orang yang mempunyai kesuiltan tetang penyakit yang diderita atau dampak dari penyakit terhadap kehidupannya.
3) Perceived Barriers (hambatan yang dirasakan) Perceived barriers adalah aspek negative pada diri individu yang menghalangi individu untuk berperilaku sehat. Karena perubahan bukanlah sesuatu yang mudah terjadi, konstruk dari HBM menangi masalah ini adalah hambatan yang dirasakan untuk berubah.
4) Perceived Benefit Perceived benefit adalah keyakinan akan manfaat yang dirasakan pada diri individu jika melakukan perilaku sehat. Konstruksi dari manfaat yang dirasakan adalah pendapat seseorang tentang kegunaan suatu perilaku baru dalam menurunkan beresiko terkena penyakit.
5) Self efficacy adalah kepercayaan pada diri sendiri kemampuan untuk melakukan sesuatu. Orang umumnya melakukannya tidak mencoba melakukan sesuatu yang baru kecuali mereka berpikir bisa melakukannya. Jika seseorang percaya suatu perilaku baru itu bermanfaat (perceived benefit), tapi tidak berpikir dia mampu melakukannya (perceived barrier), kemungkinan itu tidak akan di coba.
oleh NUR CHASANAH, S.Psi