Highlight

Menilik Pembangunan Masjid Megah Berlapis Permata Giok


Unik, indah, dan megah, begitulah kesan dari Masjid Baitul A'la berlapis batu permata giok di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
Ribuan meter persegi belahan batu giok terpilih jenis Nefrite (Giok Hijau) dan Black Jade (Giok Hitam) pada masjid itu diperoleh dari pegunungan Kabupaten Nagan Raya.
Pantauan RRI, masjid masih dalam proses pembangunan, sementara awal pembangunan telah dimulai sejak tahun 2015. 
Masjid yang dibangun masa pemerintahan Bupati Teuku Zulkarnaini ini, sempat terhenti pembangunannya.
Lokasinya persis berada di tengah kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Nagan Raya di Kota Suka Makmue pada lahan tanah seluas 5 hektar.

Penghujung tahun 2019 lalu, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sempat berkunjung ke lokasi tersebut.
Baitul A'la dari lapisan giok juga memiliki area parkir bawah tanah (basement). Diperkirakan tahun 2020 ini, masjid dapat dipergunakan. 
Diprediksi akan banyak jamaah ingin merasakan hawa sejuk saat berada di dalam masjid dengan lantai berlapis giok itu.
Karena itu, banyak pihak menyebut Masjid Baitul A'la bakal menjadi ikon termegah kota Suka Makmue, Ibukota Nagan Raya
Mantan Bupati Nagan Raya Teuku Zulkarnaini menyatakan, batu alam jenis giok yang ada di dalam perut bumi Nagan, masih tersimpan di dalam tanah lapisan bawah dengan kualitas tinggi di kelas batu permata.
Sementara yang dijadikan lapisan masjid Baitul A'la saat ini, berada pada lapisan tanah bagian atas atau batu giok yang telah muncul ke permukaan.
"Menurut hasil penelitian batu giok nagan tidak akan habis hingga 50 tahun ke depan," ujar Zulkarnaini.
Lapisan batu giok nantinya akan menghiasi seluruh lantai satu dan lantai dua masjid termasuk pada bagian tiangnya.
Lantai satu luasnya mencapai 3.000 meter persegi dan akan dilapisi giok sebanyak 3.196 meter persegi.
Sedangkan di lantai dua yang luasnya 2.000 meter persegi akan dipasang batu giok sebanyak 2.060 meter persegi.
Tidak hanya itu, pada 22 pilar masjid juga akan dilapisi giok, kemudian  pada bagian bawah batu akan dipasangi lampu sehingga dari bawah lapisan nantinya akan dipancarkan cahaya kilau lampu menyinari lapisan giok, serta pancaran cahaya dari seluruh tiang masjid.
Masjid akan mampu menampung jamaah sebanyak 5.000 orang sekaligus. 
"Selain akan menjadi ikon, juga kita bermaksud ingin mengajak umat untuk meningkatkan minat dalam beribadah. Karena itu, masjid juga harus dibangun semegah dan semewah mungkin," tutup Zulkarnaini.
sumber rri.co.id