Highlight

Jangan Saling Tuding, Kembalilah ke Pancasila

Semua pihak diminta untuk tidak menuding pihak lain tengah berupaya mendirikan Partai Komunis Indonesia (PKI). 
Ketua Umum DPP Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengakui, sedari awal bangsa ini berdiri, kelompok ekstrem kiri seperti komunis maupun ekstrem kanan seperti Darul Islam (DI) yang juga dikenal Negara Islam Indonesia (TII) yang pernah  hidup di Indonesia. Namun keduanya gagal.
"Ektrem kiri seperti komunis pernah hidup di Indonesia tapi gagal, ektrem kanan seperti DI, TII pernah hidup di Indonesia tapi gagal," katanya kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).
Hal itu menurut dia karena Pancasila yang telah disepakati dasar negara ini merupakan titik keseimbangan atau equilibrium bangsa. Pancasila pun menjadi alat pemersatu.
"Spirit pancasila itu persatuan, mempersatukan yang berbeda menjadi harmoni. Kembalikan Pancasila pada spiritnya," ujarnya.
Hal itu diungkapkan di dalam menanggapi aksi pembakaran bendera berlogo palu arit dan bendera PDI Perjuangan secara bersamaan oleh massa pendemo yang kebanyakan berpakaian putih-putih di depan Gedung DPR/ MPR RI kemarin.
Terkait itu, Haris meminta semua pihak untuk tidak saling menuding, dan kembali bersatu dalam naungan Pancasila.
"Jangan sampai pihak-pihak yang mendukung Pancasila malah bertikai. Hentikan praduga, mari bersatu dalam naungan Pancasila," pungkasnya.
Sebelumnya, massa yang berdemo di Senayan menduga bahwa PDI Perjuangan merupakan partai pengusul Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Massa menilai RUU HIP telah menghilangkan aturan yang terkandung dalam TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI dan Larangan Komunis/ Marxisme. (Foto: Warta Kota)
sumber rri.co.id