Highlight

Menkominfo Ajak Komunitas Telekomunikasi Sempurnakan Infrastruktur Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengajak seluruh elemen masyarakat untuk secara bersama-sama melengkapi dan menyempurnakan  infrastruktur digital atau infrastruktur  teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Kita telah melakukan deployment besar-besaran terhadap ICT kita, broadband dan fiber optic, BTS dan bahkan satelit yang sedang mengorbit, dan merencanakan untuk menempatkan satelit-satelit lagi atau satelit dalam kapasitas besar di orbit-orbit kita yang sudah diberikan kesempatan oleh ITU. Tapi perlu dicatat bersama-sama bahwa middle mile broadband kita belum lengkap,” jelasnya dalam Halalbihalal dan FGD virtual Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) dari Jakarta, Selasa (02/06/2020).
Dalam diskusi bertema Kebutuhan Regulasi Over The Top itu, Menteri Kominfo memaparkan ruang digital menjadi penting dalam dinamika ekonomi digital yang dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.  Menurut Menteri Johnny, terlepas dari Covid-19, digitalisasi mendorong ekosistem Indonesia untuk melihat semakin pentingnya backbone ekonomi bangsa ini yang ditopang oleh infrastruktur TIK.
“Covid-19 ini mendorong dan mempercepat kita untuk masuk ke digital society, mempercepat kita juga untuk menggunakan dan memanfaatkan ruang digital,” tuturnya.
Efisiensi Infrastruktur
Menteri Johnny menyatakan saat ini layanan Over The Top sudah beroperasional di hilir atau downstream infrastruktur TIK. Namun, di hulu atau upstream masih ada yang belum lengkap. Dan, hal itu menjadi tugas besar untuk menyelesaikan middle mile dan the last mile.
“Karenanya keputusan investasi, baik dari perusahaan yang bergerak di bidang ICT seperti operator seluler perlu mengambil keputusan investasi yang cepat, demikian halnya pemerintah untuk mengambil perannya menyisihkan anggaran yang memadai untuk membantu  yang menjadi porsi pemerintah, dalam rangka pemenuhan atau deployment middle mile dan the last mile,” imbuhnya
Menteri Kominfo menyadari sepenuhnya bahwa pembangunan infrastruktur ICT bukan hal yang mudah karena membutuhkan anggaran yang besar, “Teknologinya tinggi dan butuh waktu yang panjang, analisa ekonomi yang sangat complicated dan rumit agar investasi-investasi itu bisa memenuhi prasyarat-prasyarat investasi,” ujarnya.
Pemerintah, menurut Menteri Johnny, sangat memperhatikan efisiensi terhadap pemanfaatan infrastruktur dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Hal itu berarti, dalam pembangunan infrastruktur telekomuniasi tidak bisa lagi hanya dalam konteks mengatasi persaingan antarpelaku industri di ruang digital domestik saja. Namun, perlu memperhatikan keterbukaan dan penetrasi global di dalam dan di luar negeri.
“Kita perlu memperhatikan baik-baik dan mencari satu titik temu agar secara nasional biaya infrastruktur kita menjadi lebih kompetitif, ini perlu menjadi perhatian serius kita dan tidak bisa berpikiran masing-masing independen,” pungkasnya.
Halalbihalal dan Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Mastel mengangkat tema Kebutuhan Regulasi Over The Top. Selain Menteri Kominfo, hadir diantaranya Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Ismail, Ketua Umum APJII Jamalul Izza, Ketum Umum ATVSI Syarif Nasution dan Sekretaris Jenderal ATSI Marwan Baasir.
sumber kominfo.go.id