DI HADAPAN KETUA KPK, MENDAGRI TITO INGATKAN AGAR PEMDA UTAMAKAN KEBUTUHAN RAKYAT, “BUKAN KEMAUAN REKANAN”
Surabaya - Rakortek perencanaan pembangunan Regional 1 yang
meliputi 18 propinsi wilayah Timur digelar oleh Kemendagri di Surabaya, Rabu
(4/03/2020) Rakortek (Rapat Kordinasi Teknis) ini merupakan forum sinkronisasi
perencanaan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Acara dihadiri oleh sekitar
1500 pejabat dari Pemerintah Daerah di 18 propinsi IBT (Indonesia bagian
Timur).
“Lewat Rakortek ini, Rencana Kerja Pemerintah Tahunan
Daerah, yaitu untuk tahun 2021, akan kita susun dan sinkronkan dengan prioritas
Pemerintah Pusat” kata Tito
“Artinya, forum ini merupakan forum musyawarah dimana RPJM
kita turunkan bersama ke dalam rencana kerja tahunan. Pegangan kita bersama
adalah lima prioritas pembangunan yang merupakan visi misi Presiden yang sudah
tertuang ke dalam RPJM”, lanjut Tito dalam sambutannya.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Komisioner KPK, Komjen
Firli Bahuri, Gubernur Propinsi Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa dan Deputi
Pembangunan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata, Dirjen Bina
Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri Hudori, Staf Khusus Mendagri Prof
Muchlis Hamdani dan Kastorius Sinaga.
“Asas atau prinsip perencanaan kita mengenal istilah “money
follows the program”. Bukan sebaliknya, bahwa program ‘dicocok-cocokkan’ ke
dana anggaran untuk nenghabiskan anggaran yang ada” kata Tito yang fasih soal
seluk beluk perencanaan mengingat pernah menjabat Asrena Kapolri itu.
Artinya, Daerah menyusun program yang mencerminkan kebutuhan
daerah dan selaras dengan lima prioritas visi misi Presiden” tandas Tito.
“Sehingga setiap rupiah dari sekitar 856 Triliun rupiah yang
setiap tahun ditransfer dari Pusat ke Daerah lewat APBN benar-benar tepat guna”
tegas Tito.
“Dalam penyusunan program tersebut terdapat ‘musyawarah’
dimana Pusat, secara sektoral, akan menilai secara seksama apakah usulan
program daerah tersebut sudah sinkron dengan arah prioritas Pusat” kata Tito.
Tito, kemudian menjabarkan dengan lengkap dan detail
masing-masing konteks dan data statistik pendukung atas urgensi lima prioritas
pembangunan yang menjadi visi misi Presiden Jokowi.
“Setiap prioritas visi misi Presiden tersebut memiliki
landasan data dan pola pikir yang sesuai dengan kondisi tantangan dan peluang
kita sebagai bangsa” lanjut Tito.
“Pembangunan SDM unggul sebagai visi misi Presiden yang
pertama, misalnya, kita fokuskan di dalam RPJM kita mengingat fakta bahwa
Indonesia akan menikmati ‘bonus geografi’ berupa dominasi usia muda produktif
berumur 15-64 di tahun 2025-2035” kata Tito.
Kurun waktu tersebut sudah di dean mata kita, kata Tito.
“Maka dari sekarang kita harus fokus pada pengembangan
sektor kesehatan, pendidikan dan pemberantasan stunting, sebagai prasyarat agar
kelak bonus demografi tersebut menjadi modal, dan bukan menjadi beban bagi
Indonesia di masa mendatang” kata Tito
“Rakor perencanaa teknis tahunan seperti sekarang ini akan
memastikan semua perencanaan daerah bersama-sama menuju ke prioritas tersebut” kata Tito.
“Program yang disusun benar-benar harus berdasarkan
kebutuhan masyarakat sesuai prioritas yang menjadi pegangan kita bersama dan
bukan untuk meladeni “kepentingan rekanan”, tegas Tito yang disambut tepuk
tangan meriah dari peserta.
“Disini hadir sahabat saya, Ketua KPK, Bapak Komjen Firli
juga untuk turut membantu agar perencanaan yang kita susun memiliki integritas,
jauh dari akal akalan untuk praktik koruptif” tandas Tito.
“Jangan ada lagi proyek pengadaan di daerah yang
nyata-nyatanya berpola terbalik, yaitu
“programme follows the money”, yang ujung-ujungnya tak dibutuhkan atau tidak
berguna bagi masyarakat “ tandas Tito.
Rakortek tersebut berlangsung di Hotel Shangrila Surabaya
dan sudah berlangsung sejak Senin 2 Februari tang lalu dan terbagi ke dalam
diskusi kelompok sesuai urusan pembangunan yang diserahkan ke Daerah seperti
pendidikan, kesehatan, pertanian, kehutanan, infratruktur dan sebagainya.
Dari Rakortek ini Pemerintah Pusat akan dapat memperkirakan
besaran pagu anggaran bersifat indikatif untuk tahun anggaran 2021. Pagu
anggaran indikatif Pusat ini diperkirakan akan keluar di bulan Mei yang akan
datang.
Sumber:
kemendagri.go.id