Mendagri Maraton Koordinasi Langsung ke Daerah Bahas Penanganan Covid-19
Palembang - Secara maraton, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendatangi satu persatu provinsi untuk mengoordinasikan langkah-langkah penanganan dan pencegahan penyebaran virus Covid-19. Di mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, kini pada hari Sabtu (21/3), Menteri Tito datang ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Di Palembang, Menteri Tito langsung menggelar rapat koordinasi dengan Gubernur Sumsel, Herman Deru bersama jajarannya.
Usai rapat, kepada para wartawan, Menteri Tito mengatakan, ia sengaja datang ke Sumsel, membawa dua tujuan. Pertama, untuk melihat kesiapan Gubernur Sumsel dan jajarannya dalam menghadapi dan mencegah pandemi Covid-19. Sebab, virus itu kini telah menjalar ke 158 negara dari 193 negara yang ada di dunia. Tito mengaku senang. Dari laporan yang disampaikan Gubernur Sumsel, sudah disiapkan berbagai langkah dan strategi dalam menghadapi dan mencegah penyebaran virus Covid-19.
" Beliau (Gubernur Sumsel) sudah mengantisipasi sejak akhir Januari dengan mengeluarkan edaran-edaran untuk antisipasi. Setelah itu beliau juga sudah membentuk gugus tugas yang diketuai oleh kepala penanganan bencana daerah dengan segenap unsur-unsur terkait di bawahnya sesuai dengan protap atau SOP yang dibuat oleh gugus tugas pusat," katanya.
Gubernur Sumsel juga menurut Tito, sudah menyampaikan padanya bahwa telah dilakukan langkah-langkah mengedukasi publik. Begitu juga dengan strategi dan langkah mitigasinya. Dan, yang menggembirakan, meski ada beberapa yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), tapi untuk yang positif kena virus belum ada. Artinya, Sumsel masih minus pasien positif Covid-19
" Ini berita baik saya kira untuk Sumsel, namun tanpa saya bermaksud untuk masyarakat menjadi khawatir, kita perlu juga mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan data ini. Data ini adalah data pasif, artinya orang datang ke rumah sakit, ada sample, melapor dan dites, dan dinyatakan negative, karena apa? Berdasarkan pengalaman di beberapa Negara ada gap antara data pasif dengan data yang sebenarnya atau true data," ujarnya.
Maka, kata Tito, sangat perlu disiapkan berbagai skenario mengantisipasi perubahan yang paling terburuk sekalipun. Karena sangat mungkin, berdasarkan data pasif, minus, tapi menurut data real atau true data, ada yang positif. Jadi segala situasi, mesti disiapkan langkah-langkah mitigasinya.
" Data pasifnya negatif, tapi, true datanya mungkin sudah ada yang positif, mungkin sekali lagi. Jadi kalau kita harus berfikir seperti itu, semua sudah siap, bukan untuk menakut-nakuti. Tapi agar semua siap mengantisipasi," katanya.
Di tempat yang sama, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, kedatangan Mendagri ke Sumsel untuk berkomunikasi. Kata dia, begitu datang, Mendagri langsung memimpin rapat koordinasi membahas langkah dan strategi pencegahan Covid-19, khususnya di wilayah Provinsi Sumsel.
" Tadi dibahas, langkah dan strategi yang sudah kita laksanakan dari mulai dari administratif sampai tindakan di lapangan. Sudah kami laporkan dengan bapak Mendagri. Dan Alhamdulillah langkah-langkah itu harus tetap dipertahankan guna mencegah virus Covid-19 ini," ujarnya.
Gubernur Sumsel juga menyambut baik langkah pemerintah pusat yang akan membagikan alat rapid test. Tapi untuk wilayah Sumsel sendiri hingga saat ini masih zero Covid-19. Atau belum ada yang positif kena.
sumber kemendagri.go.id