YUK BUAT SISWA SENANG BELAJAR DARI RUMAH
Kebijakan untuk melakukan social distancingdalam bentuk belajar dari rumah (BDR) sangat penting untuk memutus mata rantai covid-19. Sampai hari ini, jumat 27 Maret 2020 penderita covid-19 di Indonesia terus bertambah secara signifikan. Itu artinya kebijakan BDR dimungkinkan akan mengalami perpanjangan, mengikuti perkembangan situasi dan kebijakan pemerintah.
Siswa yang melakukan BDR dalam jangka lama bisa jadi akan mengalami kejenuhan dan kebosanan. Untuk itu Bapak Ibu guru harus pandai-pandai menyiasati dan menyusun strategi yang menarik sehingga siswa menikmati BDRnya dan memperoleh pengalaman bermakna. Menyitir apa yang disampaikan mendikbud bahwa tugas BDR bagi siswa tidak harus menuju pemenuhan kompetensi tetapi lebih banyak untuk memahami bagaimana kehidupan makhluk yang sedang jadi perhatian seluruh dunia, si covid-19 itu. Akan lebih bagus bila dihubungkan dengan hal hal lain dengan kehidupan siswa sebagai upaya pemecahan masalah sehari-hari.
Ada beberapa alternatif pemberian tugas BDR yang bisa dibuat oleh guru dan bernilai inovasi bagi siswanya. Pemberian tugas ini menganut prinsip learning by doing. Teori belajar konstruktivisme (Piaget), menyatakan bahwa siswa belajar dengan membangun sendiri pengetahuannya. Melalui proses yang menarik dan menantang diharapkan siswa akan termotivasi untuk melakukannya dan bahkan akan tumbuh ide-ide kreatif dari proses literasi dan menanya.
Apabila dikaitkan dengan berbagai jenis penugasan beserta tekniknya yang ada dalam Pedoman Penilaian baik pada jenjang SD, SMP, SMA maupun SMK maka penugasan dapat berupa unjuk kerja, projek, portofolio atau produk. Dan sangat disarankan penugasan ini berbasis tema, bisa bergabung antar mata pelajaran dalam satu jenjang kelas atau bahkan lintas semester dan lintas jenjang kelas. Atau dengan kata lain jangan tiap mata pelajaran memberikan tugas kepada siswa, tetapi bergabung antar mapel di kelas yang sama atau antar mapel pada jenjang kelas yang berbeda. Harapannya penugasan berbasis tema ini tidak membebani siswa.
Berbagai contoh penugasan berupa Unjuk kerja/performance bisa diberikan dalam bentuk membaca Al-Qur’an dengan tartil, membaca puisi disertai ekspresi dan bahasa tubuh yang optimal, memasak menggunakan bahan sederhana dan yang ada di sekitar siswa, memasak dengan menu baru, menarikan tarian tradisional/modern, permainan team building dengan anggota keluarga dan berbagai penugasan yang mengarah pada “penampilan” siswa melakukan sesuatu. Unjuk kerja ini akan mengaktifkan kemampuan motorik siswa dan keterampilan berpikir kreatif. Siswa akan termotivasi menghadirkan hal-hal baru yang ditunjukkan menjadi karya berupa aktivitas fisik.
Kegiatan berbasis portofolio bisa diberikan dalam bentuk membuat synopsis buku, membuat resep masakan yang bergizi tinggi, membuat artikel tentang virus corona, membuat laporan tentang penyebaran virus Covid 19, membuat poster atau selebaran untuk mengedukasi masyarakat akan bahaya covid 19 dan upaya pencegahannya, dan lainnya. Penugasan berbasis portofolio disusun dalam bentuk tertulis tentang topik tertentu, dimungkinkan untuk diperbaiki menjadi karya optimal. Peugasan ini akan membentuk kemampuan berpikir kritis analitis, kontekstual dan pemecahan massalah.
Berbagai contoh penugasan berbasis projek misalnya, siswa diminta membuat taman di halaman rumahnya, membuat kolam hias, menanam toga, menghindarkan dari penyakit DBD, membersihkan saluran air di rumahnya, mengolah limbah plastik menjadi barang yang bisa dimanfaatkan, bertanam cara hidroponik dan lainnya. Projek menghadirkan kemampuan merancang kegiatan/eksperimen/investigasi/praktikum, kemudian melaksanakannya dalam tahapan tahapan yang telah disepakati serta menyusun pelaporan. Penugasan ini membangun budaya literasi, berpikir analisis namun juga inovatif serta kemampuan metakognitif siswa .
Sementara itu penugasan berbasis produk bisa dalam bentuk siswa menghasilkan aneka souvenir, membuat kue bersama orang tuanya, membuat video tarian modern, ngevlog, membuat aplikasi baru, membuat tik tok kreatif dan berbagai produk lainnya. Penugasan ini mengembangkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, kemampuan percaya diri dan kemampuan marketing.
Ketika berbagai proses dalam melaksanakan penugasan tersebut dikemas dalam bentuk video atau dilaporkan dalam bentuk tulisan ataupun audio-visual, tentu saja akan sangat menyenangkan. Siswa akan bersemangat dan ide ide kreatif akan bermunculan. Jangan-jangan gurunya justru akan ‘terpana’ dengan karya siswa yang diluar ekspektasinya. selanjutnya waktu untuk belajar dari rumah menjadi terasa amat singkat. BDR tentu saja tidak akan membosankan, tetapi justru akan dinantikan. Jadi..yuk buat siswa senang belajar dari rumah.
Sumber lpmpjateng.go.id