Highlight

UBAH POLA PIKIR AGAR PENDEMI CEPAT BERAKHIR



Wabah yang sekarang ini menghantui dunia dan semakin hari semakin banyak memakan korban menjadikan manusia terkoyak kondisi fisik maupun psikisnya. Wabah ini tak mengenal siapapun untuk menjadi korbannya baik itu laki-laki, perempuan, kaya miskin , negara maju negara berkembang semua terkena imbasnya. Semua ilmuwan peneliti berjibaku untuk mencari vaksin yang cocok untuk pengobatan virus ini dan mencegah virus ini agar tidak menular lebih lebar.
Peneliti dari ahli epidemologi matematika dan statistic pun mereka membuat rumus untuk membuat formulasi yang tepat untuk mengetahui kapan berakhirnya wabah ini.  Sebagai orang awam ketika kita mengikuti berita tentang perhitungan secara matematika berakhirnya wabah ini kira-kira masih cukup lama karena membutuhkan waktu yang berbulan-bulan. Hingga akhirnya kita menjadi parno dengan situasi yang ada terlebih jika kita melihat bahwa angka korban tiap hari bertambah.
Tak perlu kondisi diatas terjadi cukuplah kita merubah mindset dan cara berpikir kita untuk segera menghentikan pendemi yang sekarang ini terjadi. Ingat semua tergantung pada pola pikir jika diluar banyak yang melakukan penelitian yang melandaskan pada logika dan rumus yang ada percayalah itu hanya formula yang dibuat manusia akan mudah dipatahkan dengan kehendak yang Maha Kuasa. Mulai dari pola pikir mari kita bersama-sama buat pendemi ini segera berakhir.
Pola pikir menentukan segalanya, mulai ucapan sikap dan perilaku kita ditentukan oleh pola pikir. Fenomena ditengah virus yang sekarang ini mewabah dan banyak memakan korban adalah justru mereka yang berada di negara maju dan memiliki alat kesehatan canggih seperti Itali dan Amerika Serikat dimana kedua negara tersebut memiliki jumlah korban meninggal paling signifikan. Dari fenomena tersebut kemudian muncul pertanyaan, Kurangnya apa dari dua negara tersebut hingga pendemi ini bisa memakan banyak korban di wilayahnya?. Jawabannya adalah karena pola pikir yang sering “menyepelakan” kondisi yang ada.
Pola pikir merupakan pola seseorang dalam menilai situasi ataupun kondisi berdasar sudut pandang yang dimiliki. Jika seseorang memandang situasi yang dihadapinya adalah hal yang penting maka dalam setiap ucapan dan perilakunyapun akan mencerminkan untuk senantiasa mendukung situasi yang ada sebaliknya jika seseorang memandang situasi yang ada adalah hal yang tidak penting maka ucapan dan perilakunyapun juga akan meremehkan. Itulah gambaran pola pikir terhadap suatu kondisi yang dihadapi.
Kembali lagi ke pola pikir jika kita semua memiliki pola pikir yang sama untuk bersama-sama mau berkomitmen untuk memerangi virus ini maka pastilah kita bisa melakukannya. Memang semua dimulai dari hal yang kecil untuk mampu mengakhiri pendemi ini seperti pembiasaan memakai masker, cuci tangan, berolah raga, social distancing ataupun hal lain yang  semuanya adalah mudah dan murah tapi sayang karena pikiran kita senantisa menganggap remeh hingga akhirnya kondisipun akan otomatis meremehkan kita.
Ingat hukum Low of Attraction, dimana semua yang terjadi tergantung dengan apa yang kita pikirkan dan alampun juga akan mengamini apa yang ada didalam pikiran kita. Mulai diri kita dan mulailah dari hal yang kecil marilah kita yakin mampu untuk memerangi dan menghentikan virus ini. Ubahlah pola pikir kita sekarang agar sikap dan perilaku kita tidak mengikuti apa yang menjadi larangan sebaliknya senantiasa mengikuti apa yang diperintah
oleh Nur Chasanah, S.Psi