Cegah DB Melalui Fogging Fokus dan 3M Plus
Demam berdarah di
Buleleng kurun waktu empat bulan terakhir telah menyebabkan lima orang
meninggal dunia termasuk 2000 orang menjalani perawatan di sejumlah
rumah sakit akibat gigitan nyamuk aedes agepty tersebut.
Langkah
antisipasi juga terus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng
melalui pengasapan ULV dan juga melakukan fogging fokus serta menghimbau
kepada masyarakat untuk melakukan aksi 3M Plus untuk mencegah
perkembangbiakan nyamuk.
Wakil
Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, Kamis (7/5/2020) siang
mengungkapkan, langkah tepat yang dilakukan dalam pencegahan demam
berdarah melalui pengasapan dan fogging fokus pada lokasi tertentu
disamping peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan melalui
Gerakan 3M Plus.
“Jadi
masyarakat harus pahami bahwa pengasapan yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan itu dilakukan mulai jam 3 pagi, menggunakan kendaraan ULV yang
harus dikerjakan sebelum matahari terbit,” jelasnya.
Selain
melakukan antisipasi dengan proses pengasapan maupun fogging fokus,
pencegahan pada beberapa bak-bak penampung air juga dilakukan dengan
penyebaran bubuk abate yang sangat efektif membunuh jentik-jentik
nyamuk, bahkan Dinas Kesehatan telah membagikan sebanyak 500 kotak
serbuk abate secara tersebar di Kabupaten Buleleng.
Berdasarkan
data yang dikumpulkan menyebutkan, Kecamatan Buleleng menjadi wilayah
tertinggi munculnya demam berdarah tersebut, sementara data kematian
lima warga berasal dari Desa Ambengan, Desa Pemaron, Desa Ringdikit,
Kelurahan Banyuning, dan Desa Sudaji.
sumber rri.co.id