Hadapi Dampak Ekonomi Covid-19, Perlu Kreativitas Bisnis
Pandemi Covid-19 yang berimbas pada perekonomian masyarakat perlu disikapi dengan kreativitas, seperti yang sudah berlangsung di beberapa daerah.
Contoh
kreativitas itu seperti usaha konveksi berubah menjadi APD atau membuat
masker dan semacamnya yang diperlukan saat ini. Meskipun tidak terlalu
menguntungkan, tetapi tetap ada kerja dan penghasilan.
"Atau
bisa juga seperti yang dilakukan beberapa usaha, yaitu dengan
menggerakkan usaha Online, karena system ini sekarang justru terjadi
peningkatan tiga kali lipat”, jelas Praktisi Ekonomi Universitas
Tanjungpura, Ali Nasrun, di Pontianak, Minggu (10/5/2020).
Ia
membenarkan bahwa usaha berbasis online di tengah pandemi Covid-19
seperti sekarang sangat menguntungkan, bahkan pada unit-unit tertentu
terjadi peningkatan lebih dari 10 kali lipat dari normal.
“Jadi
online tadi di antara usaha-usaha yang pada masa pandemi, pada masa
pembatasan ini yang justru mereka panen raya. Ini artinya apa kalau
begitu, perusahaan-perusahaan sedapat dan sebisa mungkin mengubah untuk
bagaimana sampai ke online dan ini saya kira ada manfaatnya karena arah
ke depan dunia ini akan menuju ke online. Kita memang belum masuk ke 5G
yang akan kita hadapi dan sekarang kita sudah terdorong untuk menuju
5G," ujarnya.
Ali
Nasrun menekankaan, dalam situasi seperti sekarang ini (harus ditemukan
cara) bagaimana dapat melaksanakan usaha-usaha yang berbasis online,
karena pada akhirnya nanti semuanya akan bergerak ke sana.
Namun
peran pemerintan sendiri prioritas utamanya sekarang fokus pada
kesehatan. Artinya bagaimana mengatasi penularan virus Corona secepat
mungkin dan berusaha mengupayakan agar korban seminimal mungkin.
“Selain
itu, yang perlu diselamatkan pemerintah adalah masyarakat yang
kehidupannya sangat rentan akibat Covid-19. Artinya pada kesempatan ini
pemerintah segera menggerakkan semangat kesetiakawanan sosial dan
semangat gotong royong, sekaligus mengingatkan kembali bahwa dalam dasa
warsa ini sudah hidup individual, kapitalis, materialis, untuk kembali
pada semangat kebersamaan dan gotong royong," pungkas Ali.
sumber rri.co.id