Highlight

Buntut Kematian Floyd, Puluhan Polisi AS Berhenti

Kasus kematian George Floyd pada tiga pekan lalu ditangan aparat kepolisian berkulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat (AS). bukan hanya memicu aksi gelombang unjuk rasa besar-besaran di AS hingga ke penjuru dunia. Selain menuntut keadilan atas aksi rasialisme, para pendemo juga menyerukan adanya reformasi di tubuh kepolisian.
Departemen kepolisian AS menyatakan, mereka tengah menghadapi krisis akibat para perwiranya memutuskan untuk berhenti menjadi polisi. Dikutip CNN, Kamis (18/6/2020), setidaknya empat daerah yang menerima pengajuan pengunduran diri polisi dalam jumlah yang tidak sedikit.
Kepolisian Minneapolis bahkan menerima pengunduran diri dari tujuh petugasnya sebagai imbas dari kematian Floyd. Juru bicara kepolisian Minneapolis, John Elder menyebut jumlah ini belum termasuk lebih dari enam petugas yang dalam proses berhenti.
"Orang-orang berusaha untuk meninggalkan pekerjaan (polisi) karena berbagai alasan," ujar Elder.
Elder juga mengatakan, petugas yang memilih berhenti mencakup aparat dari berbagai jabatan mulai dari petugas patroli hingga detektif. Tak hanya itu, jumlah ini juga belum termasuk empat orang polisi yang dipecat akibat terlibat dalam kematian Floyd.
Kasus kematian warga AS berkulit hitam lainnya, Rayshard Brooks, yang ditembak polisi di Atlanta juga memicu aksi pengunduran diri petugas keamanan. Dalam sebuah pernyataan, polisi Atlanta menyebut terdapat delapan petugas kepolisian yang mengajukan pengunduran diri pada bulan Juni.
"Data personel kami menunjukkan bahwa kami telah menerima pengunduran diri dari dua hingga enam orang per bulan pada 2020," tulis pernyataan resmi tersebut.
Sejak kabar kematian Floyd, Yayasan Kepolisian Atlanta mengatakan telah menerima laporan pengunduran diri 19 petugas. Sementara itu di Florida Selatan sekitar 10 petugas dari unit SWAT mengajukan pengunduran diri lantaran khawatir dengan keselamatan mereka.
Para petugas yang mengundurkan diri mengaku tidak memiliki perlengkapan dan kurang terlatih. Disamping itu, mereka juga mengatakan keberatan dengan cara polisi yang mengunci leher saat menindak warga dan demonstran. Dibandingkan daerah lain, Buffalo, New York mencatat banyak polisi dari tim tanggap darurat, sebanyak 57 petugas polisi. Jumlah ini belum termasuk dua polisi yang diberhentikan setelah terekam kamera mendorong demonstran lansia hingga jatuh ke tanah.
Menanggapi permasalahan kekerasan yang dilakukan Kepolisian, Presiden AS, Donald Trump, telah menandatangani surat perintah reformasi kepolisian pada Selasa (16/6/2020) lalu. Surat perintah ini mencakup larangan mencekik, teknik yang digunakan kepolisian saat menahan Floyd sebelum ia tewas.
sumber rri.co.id