Digitalisasi Jadi Fokus Diskusi Simposium Amerika Eropa
Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia Kawasan Amerika-Eropa (PPIDK
Amerop) tahun ini akan menggelar hajatan tahunan terbesarnya yang
mengumpulkan perwakilan mahasiswa Indonesia di luar negeri dari 27
negara di kawasan Amerika Eropa, yaitu Simposium Amerika Eropa (SAE).
SAE merupakan ajang diskusi akademis dan ilmiah para mahasiswa Indonesia yang berada di kawasan Amerika dan Eropa untuk menghasilkan produk akademis yang nantinya akan disampaikan kepada pemerintah Indonesia dan para stakeholder terkait, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pelajar sebagai kaum akademis.
Ke-27 negara tersebut adalah USA, Kanada, dan Kuba di kawasan Amerika, serta Rep. Ceko, Azerbaijan, Denmark, Islandia, Serbia, Estonia, Spanyol, Finlandia, Portugal, Irlandia, Swiss dan Leichtenstein, Austria, Norwegia, Italia, Belgia, Hungaria, Swedia, Polandia, Rusia, Prancis, Turki, Jerman, UK, dan Belanda di kawasan Eropa.
Simposium kali ini merupakan Simposium Amerika-Eropa ke-7 yang diselenggarakan oleh PPIDK Amerop. Tuan rumah acara ini selalu berganti setiap tahunnya, dimana berdasarkan SAE ke-6 yang dilaksanakan di Barcelona tahun 2019 lalu, Istanbul terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara acara Simposium Amerika Eropa 2020.
Acara yang semula direncanakan akan berlangsung pada 21-27 Juni 2020 di Istanbul Sabahattin Zaim University di Istanbul, Turki, ini diubah menjadi SAE Istanbul Daring 26-28 Juni 2020 mengingat kondisi dunia yang masih dalam keadaan pandemi COVID-19.
Tanpa mengurangi kualitas dan marwah acara tahunan PPIDK Amerop ini, Panitia SAE Amerop 2020 berusaha mewujudkan acara dalam platform media Zoom dan Kanal Youtube PPIDK Amerika Eropa dan PPI Turki. Meskipun kondisi dunia saat ini masih belum lepas dari pandemi, seluruh mahasiswa yang terhimpun dalam PPIDK Amerop tetap termotivasi untuk mewujudkan acara ini dengan semangat tetap produktif dan berkontribusi.
PPIDK Amerop berkomitmen untuk melaksanakan acara ini dengan semangat dan motivasi yang tinggi untuk berkontribusi terhadap negara melalui diskusi paralel yang membahas beberapa isu penting di berbagai sektor yang kemudian menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk menjadi pertimbangan di kalangan pemangku kebijakan dan pemerintah Indonesia.
SAE Istanbul Daring 2020 mengangkat tema "Achieving the Sustainable Development Goals: Contriving The Blueprint to Face Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0" yang dibagi kedalam 5 sub-tema; (1) Ekonomi – Digitalisasi Ekonomi untuk Pembangunan Indonesia; (2) Sektor Publik – Implementasi Big Data dalam Pelayanan Publik; (3) Agrikultur – Peran Digitalisasi dalam Bidang Pertanian, Peternakan, dan Perikanan di Indonesia; (4) Pendidikan – Pengaruh Akademis pada Digitalisasi Pendidikan; (5) Seni dan Budaya – Pengaruh Digitalisasi terhadap Seni dan Budaya di Indonesia.
Masing-masing sub-tema akan diisi dengan narasumber yang ahli dalam bidangnya yang akan mengarahkan dan berkontribusi terhadap diskusi yang berlangsung. Para peserta yang hadir akan secara aktif berkontribusi dalam diskusi paralel di masing-masing sub-tema yang dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok diskusi.
Acara yang akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari ini akan dibuka pada tanggal 26 Juni 2020 oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal. Untuk tetap menjaga kualitas simposium kali ini, di hari yang sama, SAE 2020 menghadirkan keynote speaker perwakilan pemerintah Indonesia yaitu Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Republik Indonesia yaitu Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. yang akan menyampaikan tema diskusi berjudul Digitalisasi Ekonomi untuk Pembangunan Indonesia dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi dengan tema diskusi berjudul Academic Impacts on Digital Education.
Selain dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah Indonesia, SAE 2020 juga menghadirkan perwakilan akademisi yaitu Rektor Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., dan Rektor Sabahattin Zaim University, Prof Dr. Mahmet Bulut.
Acara ini juga didukung oleh pemateri handal lainnya di bidangnya masing-masing yaitu Dirjen Kebudayaan Kemendikbuddikti, Hilmar Farid, Ph.D.; Komisioner KPU, Viryan, S.E., M.M.; Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Setiyawan S.Si., M.M.; Kepala SubDirektorat Pengembangan Model Statistik BPS, Setia Permana, Ph.D; CEKO Ternaknesia.com, Dalu Nuzlul Kirom, S.T.; serta peneliti dari USI UNESCO Chair, Universita della Svizzera Italiana, Swiss, Puspita Ayu Permatasari, M.Rech, Ph.D (Cand.).
Pada hari kedua, tanggal 27 Juni 2020, SAE 2020 akan melaksanakan FGD (Forum Group Discussion) yang membahas hasil dari diskusi webinar paralel di hari pertama.
sumber rri.co.id
SAE merupakan ajang diskusi akademis dan ilmiah para mahasiswa Indonesia yang berada di kawasan Amerika dan Eropa untuk menghasilkan produk akademis yang nantinya akan disampaikan kepada pemerintah Indonesia dan para stakeholder terkait, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pelajar sebagai kaum akademis.
Ke-27 negara tersebut adalah USA, Kanada, dan Kuba di kawasan Amerika, serta Rep. Ceko, Azerbaijan, Denmark, Islandia, Serbia, Estonia, Spanyol, Finlandia, Portugal, Irlandia, Swiss dan Leichtenstein, Austria, Norwegia, Italia, Belgia, Hungaria, Swedia, Polandia, Rusia, Prancis, Turki, Jerman, UK, dan Belanda di kawasan Eropa.
Simposium kali ini merupakan Simposium Amerika-Eropa ke-7 yang diselenggarakan oleh PPIDK Amerop. Tuan rumah acara ini selalu berganti setiap tahunnya, dimana berdasarkan SAE ke-6 yang dilaksanakan di Barcelona tahun 2019 lalu, Istanbul terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara acara Simposium Amerika Eropa 2020.
Acara yang semula direncanakan akan berlangsung pada 21-27 Juni 2020 di Istanbul Sabahattin Zaim University di Istanbul, Turki, ini diubah menjadi SAE Istanbul Daring 26-28 Juni 2020 mengingat kondisi dunia yang masih dalam keadaan pandemi COVID-19.
Tanpa mengurangi kualitas dan marwah acara tahunan PPIDK Amerop ini, Panitia SAE Amerop 2020 berusaha mewujudkan acara dalam platform media Zoom dan Kanal Youtube PPIDK Amerika Eropa dan PPI Turki. Meskipun kondisi dunia saat ini masih belum lepas dari pandemi, seluruh mahasiswa yang terhimpun dalam PPIDK Amerop tetap termotivasi untuk mewujudkan acara ini dengan semangat tetap produktif dan berkontribusi.
PPIDK Amerop berkomitmen untuk melaksanakan acara ini dengan semangat dan motivasi yang tinggi untuk berkontribusi terhadap negara melalui diskusi paralel yang membahas beberapa isu penting di berbagai sektor yang kemudian menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk menjadi pertimbangan di kalangan pemangku kebijakan dan pemerintah Indonesia.
SAE Istanbul Daring 2020 mengangkat tema "Achieving the Sustainable Development Goals: Contriving The Blueprint to Face Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0" yang dibagi kedalam 5 sub-tema; (1) Ekonomi – Digitalisasi Ekonomi untuk Pembangunan Indonesia; (2) Sektor Publik – Implementasi Big Data dalam Pelayanan Publik; (3) Agrikultur – Peran Digitalisasi dalam Bidang Pertanian, Peternakan, dan Perikanan di Indonesia; (4) Pendidikan – Pengaruh Akademis pada Digitalisasi Pendidikan; (5) Seni dan Budaya – Pengaruh Digitalisasi terhadap Seni dan Budaya di Indonesia.
Masing-masing sub-tema akan diisi dengan narasumber yang ahli dalam bidangnya yang akan mengarahkan dan berkontribusi terhadap diskusi yang berlangsung. Para peserta yang hadir akan secara aktif berkontribusi dalam diskusi paralel di masing-masing sub-tema yang dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok diskusi.
Acara yang akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari ini akan dibuka pada tanggal 26 Juni 2020 oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Dr. Lalu Muhammad Iqbal. Untuk tetap menjaga kualitas simposium kali ini, di hari yang sama, SAE 2020 menghadirkan keynote speaker perwakilan pemerintah Indonesia yaitu Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Republik Indonesia yaitu Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. yang akan menyampaikan tema diskusi berjudul Digitalisasi Ekonomi untuk Pembangunan Indonesia dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi dengan tema diskusi berjudul Academic Impacts on Digital Education.
Selain dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah Indonesia, SAE 2020 juga menghadirkan perwakilan akademisi yaitu Rektor Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., dan Rektor Sabahattin Zaim University, Prof Dr. Mahmet Bulut.
Acara ini juga didukung oleh pemateri handal lainnya di bidangnya masing-masing yaitu Dirjen Kebudayaan Kemendikbuddikti, Hilmar Farid, Ph.D.; Komisioner KPU, Viryan, S.E., M.M.; Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Setiyawan S.Si., M.M.; Kepala SubDirektorat Pengembangan Model Statistik BPS, Setia Permana, Ph.D; CEKO Ternaknesia.com, Dalu Nuzlul Kirom, S.T.; serta peneliti dari USI UNESCO Chair, Universita della Svizzera Italiana, Swiss, Puspita Ayu Permatasari, M.Rech, Ph.D (Cand.).
Pada hari kedua, tanggal 27 Juni 2020, SAE 2020 akan melaksanakan FGD (Forum Group Discussion) yang membahas hasil dari diskusi webinar paralel di hari pertama.
sumber rri.co.id