Highlight

Enam Merek Jamu Ilegal Ditemukan di Cilacap

Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Banyumas menggrebek pabrik jamu ilegal di Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020). Ribuan bungkus jamu yang terdiri dari enam merek ini disita dari pabrik tersebut.
Kepala Loka POM Banyumas, Suliyanto menyataan terdapat 2.500 boks jamu dengan masing masing berisi 20 bungkus dengan enam merek jamu berbeda.Seperti, Samuraten, Menjangan dan lainnya.
"Ada enam jenis obat tradisional. Jadi, tanpa izin edar dan sebagian menggunakan bahan kimia obat (BKO). Ada tiga mesin pengemas, kemasan kosong, produk yang belum jadi, dan melakukan penyitaan terhadap bahan baku," kata Suliyanto di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (17/6/2020).
Dia juga menjelaskan bahan baku disita adalah dalam bentuk serbuk putih, serbuk coklat, dan serbuk kekuningan. "Itu dengan jumlah sekitar 20 sak dengan masing-masing 50 kg, sehingga ada sekitar 1 ton. Kami akan lakukan pengujian terhadap bahan baku, apa ini bahan jadi atau masih setengah jadi," kata dia.
Meskipun saat penggrebekan, pemilik pabrik tersebut tidak ada, Suliyanto mengklaim saat itu juga sudah mengantongi nama dan alamat. Sehingga, kata dia, dalam waktu dekat akan dilakukan pemanggilan terhadap pemilik.
"Hasil temuan ini kami akan melakukan panggilan terhadap penangungjawab maupun pemilik. Di mana saat ini mereka meninggalkan lokas, mereka kabur. Tapi KTP dan nama sudah ditemukan, sehingga kami akan melakukan pemanggilan," terang dia.
Rumah dijadikan pabrik jamu tersebut merupakan rumah kondisi sudah lama kosong, dan ditinggal sang pemilik. Sementara, pemilik rumah diketahui merupakan politisi Tridianto. Hal ini ditegaskan oleh Ketua RT 7 RW 3 Desa Gentasari Mais.
"Soalnya yang punya rumah Pak Tridianto sudah pindah ke Purwokerto, dan ini sudah dijual atau belum saya belum tahu," kata Ketua RT 7.
Waalupun, Ketua RT 7 ini juga belum dapat memastikan berapa lama rumah tersebut kosong, informasi yang diterimanya, selama dua tahun menjadi Ketua RT rumah tersebut tidak berpenghuni.
"Setahu saya kosong, setiap hari tidak ada aktivitas apa-apa, saya juga tidak tahu (digunakan jadi pabrik jamu)," ujar dia.
sumber rri.co.id