Nakes Terpapar Corona, Oded Tak Kuasa Menangis
Wali Kota Bandung Oded M Danial tidak kuasa membendung air mata saat
mendengar cerita para tenaga kesehatan (nakes), yang sedang melakukan
isolasi di tempat masing-masing akibat terpapar Covid-19.
"Ingin mendengar kabar dari mereka yang tengah berjuang untuk sembuh dari penyakitnya. Dengan kehadirannya, berharap dapat menghibur dan memotivasi mereka agar tetap semangat dan segera pulih," ujar Oded, kepada wartawan usai menghubungi para nakes melalui konferensi video jarak jauh bertempat di Pendopo Kota Bandung, Senin (22/6/2020).
Oded menjelaskan, beberapa nakes dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, sebagian lainnya mengisolasi mandiri di rumah.
Perlu diketahui, sebanyak 27 tenaga kesehatan di Kota Bandung terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebagian besar dari mereka adalah pegawai puskesmas yang bertugas melakukan pengecekan dan pemantauan para pasien, baik Orang dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien dengan Pengawasan (PDP).
Sementara itu, Oded mendengar cerita para tenaga kesehatan itu selama menjalani isolasi. Salah satunya adalah tenaga puskesmas dengan inisial KMS.
Ia adalah petugas surveillans yang setiap hari bertugas melacak dan memantau para ODP dan PDP yang berada di sekitar wilayah kerjanya.
“Saya sehari-hari berhadapan dengan pasien ODP dan PDP. Setiap pasien saya tracing dengan tulus. Saya selalu tanya, apa kabar hari ini, setiap hari selama tiga bulan,” tuturnya.
Beberapa pekan lalu, KMS menjalani tes swab sebagai bagian dari upaya pelacakan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Bagai mendengar petir di siang bolong, KMS kaget saat mengetahui dirinya positif Covid-19.
“Awalnya saya tidak terima, saya berpikir sudah bekerja dengan tulus, tapi mengapa harus positif. Awalnya sedih karena saya di sini sendirian, jauh dari orang tua. Orang tua saya di Sumatera, jadi saya benar-benar sendiri di sini,” paparnya.
Ia pun menjalani pengobatan dan mengisolasi diri di rumah singgah RSKIA Kota Bandung, namun optimis dengan sikap disiplin dalam berobat yakin dapat sembuh dari penyakit itu.
“Saya berpikir, saya tenaga medis, enggak mungkin Tuhan enggak tolong saya. Orang lain pun bisa sembuh, jadi saya juga pasti bisa sembuh. Saya bersyukur untuk kesempatan ini, walaupun dalam kondisi diisolasi, saya bersyukur dapat dukungan penuh dari Pak Wali Kota,” ujarnya.
KMS menambahkan, ia berterima kasih kepada Walikota yang telah menyempatkan waktu untuk bertemu dengan para tenaga kesehatan meskipun dari jarak jauh.
“Terima kasih pak wali, sudah melakukan zoom meeting. Saya sangat senang karena betul-betul merasa diperhatikan, di-support banget untuk kita yang ada di sini. Semoga kami semua yang positif baik nakes maupun bukan diberi kesehatan. Pak wali dan tim dari Dinas Kesehatan diberi kesehatan oleh Tuhan. Lalu saya kan masih kontrak APBD, mudah-mudahan bisa dapat rejeki bisa jadi ASN,” tandasnya.
sumber rri.co.id
"Ingin mendengar kabar dari mereka yang tengah berjuang untuk sembuh dari penyakitnya. Dengan kehadirannya, berharap dapat menghibur dan memotivasi mereka agar tetap semangat dan segera pulih," ujar Oded, kepada wartawan usai menghubungi para nakes melalui konferensi video jarak jauh bertempat di Pendopo Kota Bandung, Senin (22/6/2020).
Oded menjelaskan, beberapa nakes dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, sebagian lainnya mengisolasi mandiri di rumah.
Perlu diketahui, sebanyak 27 tenaga kesehatan di Kota Bandung terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebagian besar dari mereka adalah pegawai puskesmas yang bertugas melakukan pengecekan dan pemantauan para pasien, baik Orang dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien dengan Pengawasan (PDP).
Sementara itu, Oded mendengar cerita para tenaga kesehatan itu selama menjalani isolasi. Salah satunya adalah tenaga puskesmas dengan inisial KMS.
Ia adalah petugas surveillans yang setiap hari bertugas melacak dan memantau para ODP dan PDP yang berada di sekitar wilayah kerjanya.
“Saya sehari-hari berhadapan dengan pasien ODP dan PDP. Setiap pasien saya tracing dengan tulus. Saya selalu tanya, apa kabar hari ini, setiap hari selama tiga bulan,” tuturnya.
Beberapa pekan lalu, KMS menjalani tes swab sebagai bagian dari upaya pelacakan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Bagai mendengar petir di siang bolong, KMS kaget saat mengetahui dirinya positif Covid-19.
“Awalnya saya tidak terima, saya berpikir sudah bekerja dengan tulus, tapi mengapa harus positif. Awalnya sedih karena saya di sini sendirian, jauh dari orang tua. Orang tua saya di Sumatera, jadi saya benar-benar sendiri di sini,” paparnya.
Ia pun menjalani pengobatan dan mengisolasi diri di rumah singgah RSKIA Kota Bandung, namun optimis dengan sikap disiplin dalam berobat yakin dapat sembuh dari penyakit itu.
“Saya berpikir, saya tenaga medis, enggak mungkin Tuhan enggak tolong saya. Orang lain pun bisa sembuh, jadi saya juga pasti bisa sembuh. Saya bersyukur untuk kesempatan ini, walaupun dalam kondisi diisolasi, saya bersyukur dapat dukungan penuh dari Pak Wali Kota,” ujarnya.
KMS menambahkan, ia berterima kasih kepada Walikota yang telah menyempatkan waktu untuk bertemu dengan para tenaga kesehatan meskipun dari jarak jauh.
“Terima kasih pak wali, sudah melakukan zoom meeting. Saya sangat senang karena betul-betul merasa diperhatikan, di-support banget untuk kita yang ada di sini. Semoga kami semua yang positif baik nakes maupun bukan diberi kesehatan. Pak wali dan tim dari Dinas Kesehatan diberi kesehatan oleh Tuhan. Lalu saya kan masih kontrak APBD, mudah-mudahan bisa dapat rejeki bisa jadi ASN,” tandasnya.
sumber rri.co.id