Pasien Sembuh Covid-19 Diminta Sumbang Plasma Darahnya
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 RI, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, mengimbau kepada 654 pasien di Jawa Timur yang terkonversi negatif atau sembuh, untuk bersedia menyumbangkan plasma darahnya, demi membantu penyembuhan pasien positif Covid-19 yang masih dirawat.
"Darah yang diambil dari tubuh melalui sebuah sistem yang tadi disampaikan oleh Bapak Menteri Kesehatan, Metode Plasma Convalescent," ujarnya di Surabaya, Selasa (2/6/2020).
Hal itu disampaikan Letjen Doni Monardo, disela kunjungan kerjanya di Jawa Timur bersama Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto.
Bahkan, Menteri Kesehatan khusus datang ke Surabaya untuk menyerahkan 21 pack plasma, yang nantinya akan diberikan kepada beberapa rumah sakit, guna membantu merawat pasien yang sudah dalam kondisi berat dan sangat berat.
"Dari beberapa pengalaman sebelumnya, karena pasien yang mendapat terapi Plasma Convalescent ini, Alhamdulillah sembuh total," tambahnya.
Menurut Doni Monardo, terapi ini adalah sebuah gagasan dan terobosan yang luar biasa dari Kementerian Kesehatan RI.
Lebih lanjut Doni mengutarakan, Indonesia tidak mungkin menunggu obat yang mujarab untuk diakui secara global, kemudian baru digunakan mengobati pasien Corona.
"Tetapi Indonesia pun selalu berusaha berinovasi. Para peneliti, para perisai di bidang medis, bekerjasama dengan seluruh unsur yang ada, agar bisa menemukan sebuah cara bagaimana bangsa kita bisa mengobati pasien Covid ini," imbuhnya.
Doni juga mengungkapkan, bahwa kunjungannya bersama Menteri Kesehatan dan rombongan adalah dalam rangka melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memberikan dukungan bantuan kepada Provinsi Jawa Timur.
"Yang dalam beberapa waktu terakhir ada peningkatan sejumlah kasus positif. Namun hal ini tentunya bukan untuk membuat masyarakat menjadi khawatir, tetapi ini semata-mata menambah kekuatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (menghadapi wabah Covid-19)," ucapnya.
Gubernur Jatim, lanjut Doni Monardo, didukung oleh Bupati Walikota untuk melakukan testing yang masif. Dan keberhasilan testing yang masif, ini akan sangat menentukan untuk mengurangi dan memutus mata rantai penularan.
"Jadi sekali lagi, terima kasih Ibu Gubernur, yang telah bekerja keras, sehingga warga yang terdampak positif ini bisa terjaring. Baik itu ODP, PDP, termasuk juga masyarakat yang dengan klasifikasi atau kriteria OTG," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa seluruh support atau dukungan dari Gugus Tugas Pusat telah didistribusikan ke 99 Rumah Sakit Rujukan.
Juga ketika masih terdapat 44 Rumah Sakit Rujukan dan mendapatkan support rapid test pack dari Kementerian Kesehatan sebelumnya.
"Hari ini beberapa ikhtiar yang kami lakukan sudah maksimal, tapi bahwa kami yakin maksimalisasi itu akan bisa terus kita kembangkan," ungkapnya.