Highlight

SAATNYA KESAMPINGKAN EGOMU DAN KEDEPANKAN JIWA SOSIALMU



Dua hari yang lali saudara kita yang bertugas digarda depan mengakhiri tugasnya dan memenuhi panggilan Sang Illahi. Dia berpulang karena wabah yang menjangkitinya ditengah-tengah tugas kemanusiaan yang dia emban.

Tapi sungguh sangat ironis sekali.Seorang mujahid yang gugur dalam tugas bukan sebuah penghormatan terakhir yang dia dapat tapi sebuah "pelecehan" yang sangat menyanyat hati bagi orang-orang terdekat.

Seorang pejuang kemanusiaan yang rela berada digaris depan untuk menyelematkan orang-orang yang terkapar karena wabah kemudiaan gugur jenazahnya hiplebih hina daripada seoarang koruptor atau narapida kelas kakap lainnya sungguh tidaklah keadilan yang dia terima.

Wahai masyarakat yang katanya sisi humanisme kita tinggi saat kondisi sekarang ini mengapa egoisme yang kau pertinggi??.Apakah pantas semua ini kita lakukan?.Dimana seharusnya rasa solidaritas kita bangun tanpa batas tapi malah sekarang hal itu kita buat mengelupas sendiri.

Bukan saatnya kita mengedepankan ego kita hanya dengan dalih "menyelamatkan diri kita".Jika ini terjadi sungguh pengetahuan yang kita terima sangatlah dangkal sekali.Setiap hari setiap jam bahkan setiap kita membaca berita tentang wabah yang menyebalkan itu tapi mengapa kita tak sampai tuntas untuk mengikutinya.

Kalau kita mengikuti berita lantas hanya bisa menambah kepanikan kecemasan sungguh hal tersebut tak bisa dibiarkan dan harus segera diselesaikan!!!.Seharusnya berita yang kita terima harus mampu menambah rasa kebersamaan dan rasa solidaritas terutama bagi saudara kita yang sekarang sedang berjuang digarda depan.

Rasa sosial harus senantiasa kita viralkan.Mungkin kita tak mampu membantu dalam hal materi tapi setifaknya kita tak membuat mereka terlukai.Cukup dengan kesampingkan ego kita dan kedepankan rasa sosial itu sudah mewakili bahwa kita berempati pada saudara kita walaupun itu bentuk minimal kita berempati pada mereka.

Ayook bersama-sama kita cari informasi yang bisa membuat diri lebih berisi jangan hanya menambah cemas hingga akhirnya depresi.Ataupun malah membuat dangkal empati yang kita miliki.Saatnya kesampingkan egomu kedepankan jiwa sosialmu.Yakinlah bahwa kita mampu melalui kondisi ini dengan bersama-sama saling menguatkan.
Oleh Nur Chasanah, S.Psi