Cara Ampuh Hindari Penyebaran Virus Di Udara
Sampai saat ini dunia masih saja direpotkan dengan kasus penyebaran
Covid-19 yang belum juga berakhir. Apalagi saat ini Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) sudah mengakui kalau virus corona jenis baru penyebab
COVID-19 bisa menyebar lewat udara.
Sementara mendapatkan kualitas udara yang baik, menghindari kerumunan dan tertib mengikuti protokol kesehatan merupakan poin nasihat para ahli untuk menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona lewat udara atau airborne.
Lalu bagaimana cara menghindari penyebaran virus Covid-19 di udara? Sementara kita sendiri tidak mengetahui vurus itu datang darimana, berikut ini caranya :
1. Ventilasi
Menyediakan ventilasi yang cukup dan efektif adalah salah satu yang bisa dilakukan. Dengan begitu akan ada pasokan udara bersih dari luar ruangan.
Hindari resirkulasi udara untuk gedung-gedung publik, lokasi kerja, sekolah, rumah sakit dan panti jompo. Kalaupun terpaksa melakukan resirkulasi maka pastikan menggunakan filter dan membersihkan filter secara teratur.
2. Tambahan filter udara
Tambahkan ventilasi umum dengan filter yang bisa mengontrol sumber infeksi di udara. Bisa dengan air purifier atau filter udara berefisiensi tinggi (di rumah sakit biasanya menggunakan HEPA filter) dan lampu ultraviolet yang bisa membunuh kuman.
Lampu ultraviolet sebisa mungkin diletakkan di tempat yang tinggi atau langit-langit untuk menghindari kerusakan pada mata atau kulit.
3. Hindari kepadatan
Lakukan pembatasan orang, khususnya di transportasi umum dan gedung atau ruang publik. Langkah ini menurut kelompok ilmuwan adalah yang paling praktis dan seringkali mudah diimplementasikan.
Untuk kondisi di dalam mobil, Milton menyarankan pengendara membuka jendela dan pastikan pendingin udara atau pemanas tidak disirkulasi ulang melainkan diatur berasal dari udara segar di luar kendaraan.
4. Tetap di rumah jika tak ada kepentingan mendesak
Menjaga diri dengan tetap di rumah jika tidak ada hal yang mendesak, akan meminimalisir setiap orang untuk terjangkit virus corona. Dengan tetap di rumah, seseorang tidak akan berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui riwayatnya.
Apalagi, orang yang terinfeksi Covid-19 tidak semuanya menunjukkan gejala atau terdapat orang tanpa gejala padahal positif terpapar virus. Siapa saja bisa menjadi pembawa atau carrier virus yang dapat menularkan ke orang lain dengan imunitas tubuh yang lemah.
5. Tetap Mengenakan masker
Saat berkegiatan di luar rumah, harus mengenakan masker. Sejumlah studi menyebutkan bahwa mengenakan masker sejauh ini paling efektif untuk menekan penularan virus.
Bahkan, sejumlah tempat umum telah mewajibkan orang-orang untuk mengenakan masker. Penggunaan masker tidak hanya bagi orang sakit, melainkan orang sehat pun karena banyak yang terinfeksi virus namun tanpa gejala.
Masker setidaknya akan membantu mengurangi percikan cairan dari mulut atau hidung yang mungkin saja dapat memapari permukaan benda atau bahkan langsung ke orang lain.
6. Mencuci tangan
Sering mencuci tangan selama 20 detik menggunakan air mengalir dan sabun sangat dianjurkan untuk mencegah penularan virus. Tangan menjadi bagian tubuh yang paling sering memegang benda, bahkan secara sadar atau tidak sadar.
Permukaan benda bisa saja terkontaminasi dengan virus, dan tangan sangat mungkin menjadi perantara seseorang terkena virus. Tangan sering memegang bagian tubuh lain yang berpotensi memasukkan virus ke dalam tubuh, seperti mata, hidung, dan mulut.
Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari menyentuh bagian-bagian tubuh tersebut. Jika memang tidak terdapat air mengalir atau sabun, dapat menggunakan hand sanitizer.
sumber rri.co.id
Sementara mendapatkan kualitas udara yang baik, menghindari kerumunan dan tertib mengikuti protokol kesehatan merupakan poin nasihat para ahli untuk menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona lewat udara atau airborne.
Lalu bagaimana cara menghindari penyebaran virus Covid-19 di udara? Sementara kita sendiri tidak mengetahui vurus itu datang darimana, berikut ini caranya :
1. Ventilasi
Menyediakan ventilasi yang cukup dan efektif adalah salah satu yang bisa dilakukan. Dengan begitu akan ada pasokan udara bersih dari luar ruangan.
Hindari resirkulasi udara untuk gedung-gedung publik, lokasi kerja, sekolah, rumah sakit dan panti jompo. Kalaupun terpaksa melakukan resirkulasi maka pastikan menggunakan filter dan membersihkan filter secara teratur.
2. Tambahan filter udara
Tambahkan ventilasi umum dengan filter yang bisa mengontrol sumber infeksi di udara. Bisa dengan air purifier atau filter udara berefisiensi tinggi (di rumah sakit biasanya menggunakan HEPA filter) dan lampu ultraviolet yang bisa membunuh kuman.
Lampu ultraviolet sebisa mungkin diletakkan di tempat yang tinggi atau langit-langit untuk menghindari kerusakan pada mata atau kulit.
3. Hindari kepadatan
Lakukan pembatasan orang, khususnya di transportasi umum dan gedung atau ruang publik. Langkah ini menurut kelompok ilmuwan adalah yang paling praktis dan seringkali mudah diimplementasikan.
Untuk kondisi di dalam mobil, Milton menyarankan pengendara membuka jendela dan pastikan pendingin udara atau pemanas tidak disirkulasi ulang melainkan diatur berasal dari udara segar di luar kendaraan.
4. Tetap di rumah jika tak ada kepentingan mendesak
Menjaga diri dengan tetap di rumah jika tidak ada hal yang mendesak, akan meminimalisir setiap orang untuk terjangkit virus corona. Dengan tetap di rumah, seseorang tidak akan berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui riwayatnya.
Apalagi, orang yang terinfeksi Covid-19 tidak semuanya menunjukkan gejala atau terdapat orang tanpa gejala padahal positif terpapar virus. Siapa saja bisa menjadi pembawa atau carrier virus yang dapat menularkan ke orang lain dengan imunitas tubuh yang lemah.
5. Tetap Mengenakan masker
Saat berkegiatan di luar rumah, harus mengenakan masker. Sejumlah studi menyebutkan bahwa mengenakan masker sejauh ini paling efektif untuk menekan penularan virus.
Bahkan, sejumlah tempat umum telah mewajibkan orang-orang untuk mengenakan masker. Penggunaan masker tidak hanya bagi orang sakit, melainkan orang sehat pun karena banyak yang terinfeksi virus namun tanpa gejala.
Masker setidaknya akan membantu mengurangi percikan cairan dari mulut atau hidung yang mungkin saja dapat memapari permukaan benda atau bahkan langsung ke orang lain.
6. Mencuci tangan
Sering mencuci tangan selama 20 detik menggunakan air mengalir dan sabun sangat dianjurkan untuk mencegah penularan virus. Tangan menjadi bagian tubuh yang paling sering memegang benda, bahkan secara sadar atau tidak sadar.
Permukaan benda bisa saja terkontaminasi dengan virus, dan tangan sangat mungkin menjadi perantara seseorang terkena virus. Tangan sering memegang bagian tubuh lain yang berpotensi memasukkan virus ke dalam tubuh, seperti mata, hidung, dan mulut.
Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari menyentuh bagian-bagian tubuh tersebut. Jika memang tidak terdapat air mengalir atau sabun, dapat menggunakan hand sanitizer.
sumber rri.co.id