Di Masa Pandemi Jambu Demak Melimpah, Pembeli Berkurang
DEMAK – Demak di kenal sebagai sentral penghasil jambu air merah dan delima di Provinsi Jawa Tengah. Sehingga jambu khas tersebut menjadi komoditas unggulan Kabupaten Demak. Beberapa Kecamatan sudah memiliki cluster jambu diantaranya, Karanganyar, Bonang, Guntur, dan Wonosalam.
Jika kita melewati jalan Demak-Dempet maka akan kita jumpai banyak pedagang jambu yang berjejer di tepi jalan. Kebanyakan mereka menjual dari hasil kebun mereka. Salah satunya Retno (40), dia mengaku sudah berjualan selama 4 tahun dengan jenis jambu tersebut.
Saat di hubungi di lapakanya, selasa(18/08/20) dirinya mengatakan bahwa jambu yang di bual dari kebunnya sendiri. “Jambu yang saya jual sebagian dari kebun saya dan yang lainnya saya beli dari pengepul dari Desa Sidomulyo”, tuturnya.
Harga jual untuk jambu delima dan hijau antara 10 ribu sampai 20 ribu, sedangkan jambu citra antara 10 ribu sampai 30 ribu. ” Mahalnya harga tergantung besar kecil ukuran jambu”, tambahnya.
“Pembeli biasanya pengendara yang lewat, peziarah dari makam Sunan Kalijaga, dan warga sekitar”.
Namun demikian dimasa pandemi ini dia kesulitan untuk menjual.Pasal pasalnya ditengah pandemi saat ini penghasilnya menurun. Sebab sebelum covid-19 menmenerpa penjualan bisa mencapai 50-75 kg, namun di tengah pandemi saat ini hanya mampu menjual 20-30 kg pernah hari. Diapun berharap korona segera berakhir sehingga perekonomian dapat kembali seperti semula.