Kampung KB Kampung Baiman, Program Pemerataan Pembangunan dari Tanah Borneo
Pemerintah Kota Banjarmasin membuat inovasi dengan model pendekatan pembangunan yang memadukan program pemerintah pusat dengan program daerah Banjarmasin. Digagas oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin, inovasi ini memadukan program pembangunan pemerintah pusat, yaitu program Keluarga Berencana (KB) dan visi misi Wali Kota Banjarmasin, yaitu Mewujudkan Banjarmasin Baiman “Barasih Wan Nyaman”. Kolaborasi ini disatukan di dalam satu kampung, yaitu Kampung KB Kampung Baiman.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kota Banjarmasin Ahmad Noor Djaya mengatakan, Kampung KB yang sinergis dan terintegrasi dengan Kampung Baiman ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sejak tahun 2016, sudah ada 21 kampung KB yang terbentuk.
“Program kami akan lebih berhasil apabila diikuti oleh kegiatan-kegiatan lintas sektor yang terintegrasi. Oleh karena itu, semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan intervensi di wilayah Kampung KB Kampung Baiman untuk mempercepat pembangunan di wilayah dan mengurangi kesenjangan pembangunan,” ujar Ahmad saat diwawancarai Tim Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) secara virtual beberapa pekan lalu.
Kampung KB Kampung Baiman dijadikan model strategis dan episentrum untuk memastikan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan intervensi program lainnya di Kota Banjarmasin menjangkau seluruh keluarga dengan memberi prioritas kepada wilayah kumuh, padat perkotaan, dan wilayah yang tingkat pendidikannya yang rendah. Dengan adanya Kampung KB Kampung Baiman diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan budaya gotong royong.
Ahmad mengungkapkan, inovasi ini memberikan dampak yang signifikan di masyarakat. Rasio KB Aktif Kota Banjarmasin sudah mulai mengalami peningkatan dari 70 persen di tahun 2016 menjadi 74 persen di tahun 2019. Kampung yang dulunya kumuh sekarang sudah lebih tertata rapi dan tingkat kesadaran masyarakat akan kebersihan juga sudah meningkat dengan pembentukan Bank Sampah.
Sebelum adanya inovasi ini, belum ada geliat perekonomian di masyarakat. Namun setelah adanya inovasi ini perekonomian masyarakat semakin berkembang melalui kegiatan “Mawarung Baimbai”, pembentukan wirausaha baru, dan pembentukan koperasi. Pengembangan sarana prasarana wilayah juga dilakukan melalui bedah rumah, pembuatan titian, semenisasi jalan dan toilet umum.
Ahmad menambahkan, inovasi Kampung KB Kampung Baiman juga berhasil mengubah perilaku dan sikap masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap intervensi pembangunan karena mereka sudah melihat hasil pembangunan secara nyata di wilayah mereka. “Inovasi ini juga sudah menumbuhkan kampung-kampung tematik lainnya yang ada di kota Banjarmasin yang mengandalkan objek pariwisata. Karena Kota Banjarmasin lebih dominan mengandalkan jasa dan perdagangan,” jelasnya.
sumber www.menpan.go.id