Upacara Virtual, Inovasi Peringatan HUT ke-75 RI di Tengah Pandemi
Pandemi Covid-19 tak membatasi kreativitas dan kemampuan kita dalam berkarya. Hal tersebut terlihat dalam Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020 ini.
Penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi membuat upacara peringatan pada tahun ini tidak dihadiri secara fisik. Namun, masyarakat tetap dapat menyaksikan kemeriahan HUT ke-75 Republik Indonesia melalui ruang virtual.
“Yang biasanya pada pukul sembilan pagi sudah ramai oleh kegiatan seni dan budaya di halaman Istana Merdeka, sekarang dipindahkan ke ruang virtual. Selain itu, biasanya ratusan peserta mengikuti upacara, sekarang hanya 20 peserta dan di mimbar kehormatan hanya 14 orang,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menjelang prosesi upacara, di Jakarta, Senin 17/08/2020).
Meski demikian, rangkaian acara HUT ke-75 Republik Indonesia pada tahun ini tetap berjalan dengan khidmat dan tetap dipenuhi oleh antusiasme masyarakat. Alokasi undangan virtual sebanyak 17.845 slot bahkan telah habis sebelum hari penyelenggaraan dan turut diikuti oleh para pendaftar yang berada di 33 negara lainnya.
Pihak Sekretariat Presiden membuka kurang lebih 15 ruang virtual bagi belasan ribu pendaftar tersebut. Masing-masing ruang tersebut dipandu oleh pembawa acara profesional yang menyemarakkan suasana.
Sebelum upacara berlangsung juga digelar sesi kuis tanya jawab dengan hadiah yang telah disediakan panitia. Selain itu, tiap-tiap ruang tersebut juga dihadirkan penilaian terhadap peserta dengan busana adat terbaik sebagaimana yang biasa dilakukan dalam upacara tahun-tahun sebelumnya.
Salah seorang peserta upacara virtual, Mochamad Azka Hanafi, misalnya, tampak mengenakan pakaian adat khas Sunda berupa baju salontreng lengkap dengan celana pangsi, ikat kepala, dan sarung. Pria asal Garut tersebut termotivasi mengikuti upacara virtual untuk tetap menjaga rasa bangga menjadi anak bangsa Indonesia.
“Juga untuk tetap mengenang jasa-jasa pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ujar Azka.
Di usia yang ke-75 tahun ini, Azka berharap Indonesia semakin maju dengan tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan. Ia pun berharap seluruh rakyat Indonesia semakin makmur sesuai dengan amanat UUD 1945.
“Tetap mempertahankan keragaman baik budaya, suku, agama dan ras menjadi satu kesatuan yang utuh dengan dilandasi rasa saling pengertian, menghargai dan menghormati tanpa saling menyalahkan,” imbuhnya.
Sementara itu, peserta lainnya, Tara Arani Faza asal Yogyakarta tampak mengenakan pakaian adat Melayu Riau. Ia mengaku mengikuti upacara secara virtual karena ingin tetap merasakan kemeriahan upacara HUT ke-75 kemerdekaan RI, meskipun saat ini dunia tengah berada dalam situasi pandemi.
“Kesannya terasa sangat berbeda tapi tetap khidmat, terasa seperti bertatapan langsung dengan petugas meskipun berada jauh dari lokasi. Namun demikian, kangen juga kemeriahan berkumpul dengan rekan-rekan. Semoga bisa lekas upacara seperti dulu apabila memungkinkan,” ungkapnya.
Rekor MURI
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Setpres atas rekor Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia secara Daring oleh Peserta Terbanyak.
Pendiri MURI Jaya Suprana mengatakan bahwa rekor ini merupakan sebuah rekor yang sangat istimewa karena belum pernah terjadi di Tanah Air. Selain dilakukan oleh peserta terbanyak, rekor Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia secara Daring ini juga merupakan yang pertama kali dilakukan.
“Ini bukan sekadar rekor Indonesia tapi rekor dunia karena belum pernah upacara kemerdekaan di manapun di negara lain yang diselenggarakan secara daring dan ini merupakan yang pertama,” kata Jaya Suprana yang dalam acara penyerahan piagam bergabung secara virtual.
Selanjutnya, Awan Raharjo selaku perwakilan MURI secara simbolis menyerahkan langsung piagam penghargaan rekor MURI kepada Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Turut hadir pula Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden Rika Kiswardani dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Kasetpres Heru Budi Hartono mengucapkan apresiasinya kepada MURI atas penghargaan yang diberikan kepada jajarannya. Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi institusi yang dipimpinnya.
“Pak Jaya Suprana yang mewakili Museum Rekor Dunia Indonesia, kami jajaran Sekretariat Presiden mengucapkan terima kasih. Tentunya ini kebanggaan buat kita semua,” kata Kasetpres.
Untuk diketahui, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Kemerdekaan RI dan Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih tahun ini diikuti masyarakat umum secara virtual. Sekretariat Presiden mengalokasikan 17.845 undangan bagi masyarakat yang pada hari-hari sebelumnya mendaftar secara daring.