Highlight

Deretan Kendaraan Tempur Mematikan Milik TNI

 Alat utama sistem persenjataan (alutsista) merupakan sebuah kebanggan sendiri bagi kalangan militer di sebuah negara. 

Semakin canggih alutsista, semakin menambah kuatnya dari militer negara tersebut.

Indonesia sendiri memiliki beberapa alutsista yang dinilai mempunyai 'daya gedor' cukup hebat dan tidak dipandang remeh oleh negara lain.

Bertambahnya alutsista TNI, membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Berikut ini deretan senjata dan pesawat tempur yang menambah kekuatan TNI:

1. Sukhoi Su-35 Tiba 2019

Sukhoi Su-35 adalah salah satu pesawat tempur Rusia yang tak bisa dianggap sebelah mata oleh para pesaingnya di Barat. Pesawat generasi 4++ ini adalah jet tempur multi peran dengan waktu jelajah tinggi.

Pada tahun 2019, dua Sukhoi Su-35 akan tiba di Indonesia dan akan menjadi pesawat tempur canggih milik TNI. Pertimbangan TNI AU memilihnya karena pesawat ini bandel, mudah dioperasikan dan mampu bermanuver ekstrem tanpa takut pesawat akan hilang kendali.

Pesawat dilengkapi persenjataan Air to Air Missile, Air To Ground Missile, Bomb, Ground Suport Equipment, Simulator, Spare Part termasuk mesin cadangan.

2. Pesawat CN 235-220

Pesawat CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) akan menambah kekuatan alutsista pada tahun 2019. Pesawat CN 235-220 adalah pesawat asli buat anak bangsa PT Dirgantara Indonesia yang mendunia. Pesawat ini mampu melesat hingga 237 knots dengan jarak tempuh maksimum 2.098 NM dengan bahan bakar penuh.

Keunggulan lainya punya ramp door (pintu belakang yang lebar). Dengan ini pesawat bisa untuk serba guna, seperti pasukan, truk, atau bisa untuk terjun payung (droping), dan bisa angkut kargo untuk kendaraan ringan.

3. Helikopter AS565 MBe

Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS) juga menambah kekuatan untuk TNI-AL. Helikopter ini memiliki banyak keunggulan, yakni Helikopter AS565 sangat ringan karena mempunyai bobot maksimum saat take off hanya 4,3 ton. Bodi helikopter merupakan kombinasi glass fibre yang diperkuat Nomex untuk menambah daya tahan dan sekaligus mengurangi berat helikopter.

Helikopter ini juga disokong dua mesin turboshaft Turbomeca Arriel 2C. Masing-masing mesin punya kekuatan 635 kW. Dengan mesin ini, Panther memiliki performa yang dapat diandalkan dalam kondisi apapun, termasuk panas dan di ketinggian.

Sebagai penghancur kapal selam, helikopter dilengkapi dengan dua torpedo. Jenis torpedo yang dapat dibawa adalah MK46 dari Amerika Serikat dapat menjadi bagian dari ASROC (Anti-Submarine ROCket) dan ranjau CAPTOR yang menggunakan sensor khusus yang akan melepaskan torpedo ketika mendeteksi musuh dan torpedo jenis A.244. Helikopter ini juga memiliki stabilitas yang baik untuk mendarat di atas kapal perang.

4. Kapal Perusak Kawal Rudal

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI AL juga sudah mendapatkan satu kapal perusak kawal rudal (PKR) baru, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai 332.

Kapal perang I Gusti Ngurah Rai memiliki banyak fasilitas, mulai dari torpedo AKS A-2444S yang mampu mengincar sasaran di perairan laut dangkal, Meriam Close In Weapon System (CIWS) Millenium Gun 35 mm yang berfungsi menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat. Kapal ini juga memiliki mode siluman atau steath agar tidak mudah terdeteksi.

5. Isuzu Elf NPS 4x4 Giant Bow

Truk Isuzu Elf NPS 4x4 Giant Bow ini biasa disebut sebagai kendaraan taktis TNI. Truk ini memiliki kemampuan offroad yang dibekali persenjataan Giant Bow berkaliber 23mm.

6. Tatra T815-7

Tatra T815-7 adalah jenis tank transporter atau truk yang berguna untuk mengangkut tank. Truk berstandar NATO ini mampu mengangkut beban maksimum yaitu 24,3 ton.

7. KIA KM250

Truk KIA KM250 yang berasal dari Korea Selatan ini berguna untuk menarik meriam. Truk ini juga termasuk dalam kendaraan taktis yang memiliki kekuatan mesin 180 dk dengan kecepatan maksimum 95 km/jam.

8. Alvis Scorpion 90 Light Tank

Scorpion 90 termasuk tank modern pertama yang dimiliki TNI AD. Tank ini mulai didatangkan tahun 1995 sebanyak 90 unit dalam beragam versi. Kehadirannya untuk menggantikan sebagian tank AMX-13 buatan Perancis yang mulai uzur.

Tank ringan buatan Alvis, Inggris ini diawaki tiga orang. Persenjataan utamanya berupa kanon kaliber 90 mm buatan Cockerill, Belgia. Munisi yang dapat dibawa sebanyak 40 butir dengan pilihan berupa HE, HEAT, dan HESH .

Kehadiran awal Scorpion 90 guna memperkuat satuan Yonkav 8 Divisi Infanteri 2 Kostrad di Pasuruan, Jawa Timur dan Yonkav 1 Divisi 1 Infanteri Kostrad yang berada di Cijantung, Jakarta Timur.

9. Tank KMW Leopard 2A4 MTB

Untuk pertama kalinya Yonkav TNI AD mulai diperkuat tank tempur utama (MBT) sejak 2013. Saat itu tank Leopard 2A4 buatan KMW, Jerman mulai mendarat di Tanah Air.

Varian Leopard 2A4 mulai diproduksi antara 1985 hingga 1994 oleh KMW dimana militer Jerman mendapatkan sebanyak 695 unit. Varian inilah yang dimiliki TNI AD saat ini.

Tank berbobot 60 ton lebih ini dibekali persenjataan utama berupa kanon L/44 kaliber 120 mm buatan Rheinmetall. Laras smooth bore-nya dapat melepaskan munisi jenis KE, MZ, dan APFSDS.

10. Tank KMW Leopard 2RI MTB

Selain memiliki versi Leopard 2A4 standar, TNI AD juga mendapatkan versi upgrade yang dinamai Leopard 2RI (Republik Indonesia). Total sebanyak 61 tank Leopard 2RI diakuisisi yang pengirimannya ke Tanah Air tuntas pada Maret 2017.

Secara tampilan versi Leopard 2RI tampak lebih modern dibanding versi Leopard 2A4 standar. Perbedan utamanya yakni pada pemasangan lapisan komposit AMAP (advanced modular armor protection) pada Leopard 2RI. Menjadikan tingkat proteksinya lebih baik seperti menghadapi RPG.

Sementara untuk persenjataan utama tak ada perbedaan antara Leopard 2RI dengan versi Leopard A24. Sama-sama menggunakan kanon L/44 kaliber 120 mm termasuk jenis munisi yang digunakannya.

Kedua versi Leopard 2A4/2RI kini menggantikan posisi Scorpion 90 milik Yonkav 8 yang bersarang di Pasuruan, Jawa Timur dan Yonkav 1 di Cijantung, Jakarta Timur.

11. Tank Pindad Harimau 105 MT

Tahun 2015 proyek tank nasional kelas medium (medium tank – MT) resmi diluncurkan. Dikembangkan bersama oleh PT Pindad dengan FNSS dari Turki. Kehadirannya untuk menggantikan tank AMX-13 dan Scorpion 90 milik Yonkav TNI AD.

Tank yang resmi mendapatkan nama Harimau ini dilengkapi kubah senjata buatan CMI, Belgia. Persenjataan utama berupa kanon Cockerill 105 mm HP (high pressure) dan senjata sekunder senapan mesin 7,62 mm koaksial.

Saat berlangsung pameran IDEF 2019 di Istanbul, Turki pada 30 April – 3 Mei 2019 silam, kontrak pengadaan 18 unit Harimau untuk Yonkav TNI AD resmi ditandatangani.

12. Tank Doosan Tarantula 90

Tahun 2013, Yon Kav TNI AD mulai diperkuat dengan panser kanon modern Tarantula buatan Doosan, Korea Selatan yang dikembangkang berdasar panser Black Fo 6X6.

Sebanyak 22 unit Tarantula diakuisisi. Penempatan ranpur ini disebar rata ke dua tempat. Pertama untuk Yonkav 1, Cijantung, Jakarta Timur dan yang kedua untuk Yonkav 9, Serpong, Tangerang, Banten.

Panser berawak tiga orang ini dibekali senjata utama berupa kanon MK3M kaliber 90 mm buatan Cockerill, Belgia. Munisi yang dapat digunakan yakni jenis HEAT, HE-T, dan APFSDS-T.

Kehadiran Tarantula  adalah untuk menggantikan panser kanon gaek FV 601 Saladin 76 buatan Alvis, Inggris. Dalam perannya, Tarantula didapuk sebagai kendaraan lapis baja untuk dukungan tembakan (AFSV).

13. Tank Pindad Badak 90

Selain mendatangkan Tarantula dari Korea Selatan, Yonkav TNI AD juga diperkuat panser kanon sekelas buatan PT Pindad, yakni Badak berpenggerak 6X6. Persenjataan utama Badak serupa dengan yang diadopsi Tarantula yakni Cockeril MK3M kaliber 90 mm. Demikian juga untuk munisi yang bisa ditembakannya.

Seperti halnya Tarantula, panser kanon Badak juga dibuat untuk menggantikkan Saladin 76. Sebanyak 14 unit Badak telah dipesan yang proses produksinya dijalankan dalam dua gelombang dari 2019-2020.

14. Tank Marder

Kendaraan ini merupakan jenis tempur infanteri buatan Jerman yang mulai diproduksi sejak 1970-an sampai sekarang. Sebagai perancangnya adalah Rheinmetall AG yang merupakan perusahaan otomotif beserta industri pertahanan dari Jerman.

Tank ini dikenal sebagai infantry fighting vehicle (IFV) yang memiliki kemampuan tak terbatas. Kapasitasnya adalah tiga awak dengan tujuh personel. Tank memiliki berat antara 28-37 ton (tergantung jenis) dengan panjang 6,79 meter dan lebar 3,24 meter.

Sedangkan tingginya 2,98 meter yang mampu digunakan oleh beberapa awak di dalamnya. Senjata utamanya adalah meriam otomatis 20 mm. Kanon yang dipakai adalah dari jenis otomatis, artinya peluru tidak perlu di-reload (diisi) satu persatu.

Peluru yang digunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta high explosive (HE) atau amunisi berdaya ledak tinggi. Senapan mesin 7,62 mm MG3 sebagai senjata pelengkap serta dilengkapi dengan tujuh pelontar granat kaliber 76 mm untuk melontarkan granat asap.

Untuk daya jelajahnya, tank Marder mampu berjalan 520 kilometer dengan kecepatan maksimum 75 kilometer per jam didukung mesin diesel MTU MB 833 Ea-500.

15. Tank Amfibi Arisgator

Arisgator Tank Amfibi Tank ini milik satuan TNI AD yang berguna untuk angkut pasukan amfibi. Arisgator adalah modifikasi yang ditawarkan sebuah perusahaan Italia bernama ARIS (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali).

Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi. Untuk mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah kit modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong tambahan pada M113 berbentuk haluan kapal yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan.

Dengan demikian, ini dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air. Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet. Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator.

16. Tank BMP-3F

Tank ini merupakan hasil kerja sama pihak Indonesia dengan Rusia berjenis IFV (infantry fighting vehicle) yang dikhususkan untuk Korps Marinir TNI AL. Tank jenis ini memiliki komputerisasi balistik yang dengan sistem digital. Semula tank ini dilengkapi senapan tipe AK-47.

Namun, di Indonesia telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad. Semua diubah agar sesuai dengan kondisi di Indonesia. Tameng tombak (anti-surge vane) memiliki ketebalan 10 mm dan sistem pemanas ruangan disesuaikan dengan iklim Indonesia.

BMP-3F mampu beroperasi di laut selama tujuh jam dengan dilengkapi snorkel untuk menunjang amfibinya. Sisi meriam, dilengkapi kaliber 100 mm, dimana meriam ini dirancang untuk menembakkan peluru/roket non-kendali (shell).

Meriam tersebut bisa menembak 250 meter per detik. Terdapat juga peluncur roket berkaliber 7.62 mm. Tank BMP 3F memiliki bobot 18.7 ton, panjang delapan meter, lebar 3.5 meter dan tingginya 2.5 meter. Kapasitasnya adalah tiga awak dengan tujuh personel.