Highlight

Vaksin Covid-19 Diperkirakan Terdistribusi Seluruhnya di 2021

 Pemerintah menetapkan target jangka pendek dalam mengatasi dampak penyebaran Covid-19 hingga tahun 2021 dengan sasarannya pada pencegahan resesi, penciptaan rasa aman dan sehat, serta penggunaan stimulus fiskal yang cepat dan efektif.

Vaksin Covid-19 juga ditargetkan telah tersebar secara penuh pada seluruh masyarakat di tahun ini, menurut penjelasan Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Raden Pardede saat berbicara dalam Webinar "Peran Jaminan Kesehatan di Era Pandemi COVID-19", diselenggarakan BPJS Kesehatan, Kamis (22/10/2020). 

"Virus bisa saja naik turun. Dan itu bisa terjadi sampai vaksin ditemukan. Dan vaksin terdistribusi penuh dimana diperkirakan itu bisa mulai terdistribusi baik, dan makin naik dari waktu ke waktu distribusi, di tahun 2021," jelas Raden Pardede.

"Jangka pendek ini akan kita terus lakukan sampai dengan tahun depan," katanya.

"Jadi jangka pendek, kami katakan, mulai tahun ini, sejak mulai kita dapat serangan Covid sampai dengan tahun depan. Sampai dengan kita mengalami nanti tingkat imunitas yang lebih tinggi," jelas Raden Pardede.

"Jadi jumlah populasi kita yang sudah dilakukan vaksinasi dan juga sudah imun secara natural itu harus cukup besar, supaya nanti berikutnya kita bisa melakukan pemulihan. Kita bisa melakukan aktivitas kita kembali," tambahnya.

Menurutnya, pencapaian target jangka pendek akan diteruskan dengan mengarahkan trajektori Indonesia ke posisi sebelum Covid-19, dengan kemungkinan pencapaian pertumbuhan minimal 5 persen.

Ia juga menjelaskan kondisi pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal kedua berada di posisi -5,3 persen, dan diperkirakan belum akan pulih sepenuhnya pada kuartal ketiga.

Raden Pardede mengatakan pemerintah mengacu pada dua prioritas dalam merespons dampak corona ini, yakni prioritas kesehatan dan prioritas perputaran roda ekonomi masyarakat.

"Dilakukan secara bersamaan, tapi prioritas itu tetap kita dahulukan dulu bagaimana mengurangi daya infeksi virus ini. Kemudian memperluas kapasitas testing, pelacakan, dan isolasi, dan tentu mencari cara pengobatan yang ampuh, obat-obatan, dan juga vaksin," jelas Raden Pardede.

"Yang kedua adalah menyelamatkan hidup, mata pencaharian hidup. Yang jelas yang kita lakukan adalah secara cepat dan masif, adalah memberikan bantuan sosial kepada kelompok rumah tangga yang paling rentan, yang terdampak COVID-19 ini," ungkapnya lagi.

Strategi yang diambil pemerintah ini juga didasarkan pada "learning by doing" dan dalam prosesnya dapat mengalami penyesuaian sesuai kebutuhan.