Jalankan Kebijakan Transformatif untuk Ciptakan Ekosistem Digital Mumpuni
Siaran Pers No. 163/HM/KOMINFO/12/2020
Kamis, 10 Desember 2020
Tentang
Jalankan Kebijakan Transformatif untuk Ciptakan Ekosistem Digital Mumpuni
Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G. Plate menyatakan pada tahun 2021, pemerintah mengambil langkah ekstra untuk mempertahankan dan mendorong perbaikan ekonomi nasional. Salah satu langkah yang dilakukan dengan menjalankan pembangunan infrastruktur secara transformatif untuk menciptakan ekosistem digital yang mumpuni.
“Saat ini, Pemerintah Indonesia secara beriringan melakukan penataan frekuensi untuk mempercepat implementasi 5G. Kelompok kerja sudah dibentuk dan tahun depan akan dimulai,” jelasnya dalam Dialog MASTEL Menuju 2021: Penguatan Infrastruktur Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi Nasional yang berlangsung virtual dari Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Menurut Menteri Johnny, dari aspek regulasi melalui UU Cipta Kerja sektor Telkomunikasi, Pos, dan Penyiaran, Pemerintah juga berupaya menciptakan iklim industri telekomunikasi yang lebih kondusif dengan mendorong persaingan yang sehat dan juga kolaborasi antar elemen industri.
Menteri Kominfo menegaskan Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan perekonomian Indonesia kembali berada pada kisaran 5%. “Kami telah melakukan alokasi anggaran di berbagai sektor-sektor strategis. Sektor teknologi informatika dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu sektor yang dinilai dapat mendukung akselerasi pertumbuhan tersebut, sehingga telah dialokasikan anggaran sekitar sebesar Rp 26 T pada APBN 2021,” jelasnya.
Menurut Menteri Johnny hal itu sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan percepatan transformasi digital Indonesia pada tanggal 3 Agustus 2020 lalu. “Sebagai langkah adaptif dan responsif dalam menghadapi momentum krisis saat ini,” tandasnya.
Menteri Kominfo merinci langkah kebijakan sesuai arahan Presiden meliputi pemerataan infrastruktur, penyiapan roadmap transformasi digital, pembangunan pusat data nasional, penyiapan talenta digital, hingga pembuatan skema dan regulasi yang dibutuhkan.
“Selain untuk memeratakan akses telekomunikasi, kelima hal ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, optimalisasi eksositem digital, serta untuk menyediakan angkatan kerja Indonesia yang cakap digital di masa yang akan datang,” jelasnya.
Penopang Kemajuan
Menteri Johnny menegaskan pengembangan sektor informatika, komunikasi, dan sektor digital perlu segera dilakukan mengingat potensi kontribusi yang sangat masif dari sektor ini bagi perekonomian Indonesia.
“Sepanjang tahun 2020, perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan, di saat sektor-sektor lain mengalami kontraksi, sektor informatika dan komunikasi mengalami pertumbuhan positif bahkan hingga dua digit pada dua kuartal terakhir, yaitu 10,83% pada kuartal ke-2 dan 10,61% pada kuartal ke-3 2020 year-on-year,” jelasnya.
Bahkan sektor komunikasi dan informasi berhasil mencatatkan kontribusi sebesar 4,25% terhadap PDB Indonesia pada kuartal ke-1 tahun 2020.
“Meskipun kontribusi ini relatif moderat, namun jika disandingkan dengan pertumbuhan sektor yang progresif, sektor informatika dan komunikasi ini dapat menjadi sektor enabler untuk menghasilkan efek ungkit pertumbuhan di sektor-sektor lainnya,” ungkap Menteri Kominfo.
Menteri Johnny menambahkan beberapa data lagi mengenai lansekap digital Indonesia yang kaya. Seperti hasil Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menunjukkan pengguna Internet di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa dengan tingkat penetrasi terhadap penduduk sebesar 73,7%.
“Angka ini bertumbuh sebesar 8,9% dari survei yang dilakukan di dua tahun sebelumnya. Pengguna Internet yang besar ini dapat menjadi pasar yang baik untuk mendorong pertumbuhan e-commerce dan ekonomi internet secara lebih luas,” ungkapnya.
Menteri Kominfo menyatakan berdasarkan data Bank Indonesia menyatakan bahwa sepanjang 2020 ini saja, telah terdapat 140 juta transaksi e-commerce dengan proyeksi nilai transaksi sebesar Rp 429 triliun.
Berkaitan dengan talenta digital, Menteri Johnny menegaskan akan menjadi penopang kemajuan Indonesia. Sesuai analisis Tan & Tang yang disadur oleh Bank Dunia pada tahun 2016 Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan, atau 600.000 talenta setiap tahunnya.
“Upaya penyediaan talenta ini perlu dilakukan agar sektor informatika dan komunikasi dapat menjadi salah satu penopang kemajuan Indonesia nantinya,” ungkapnya.
Guna merealisasikan visi besar tersebut, Kementerian Kominfo juga telah mempersiapkan kebijakan strategis transformasi digital yang terdiri dari empat pilar utama, yaitu: pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi, pengembangan talenta digital, dan juga percepatan legislasi serta penguatan hubungan internasional.
“Perluasan pembangunan infrastruktur menjadi kebijakan yang diutamakan diselesaikan dalam dua tahun ke depan. Pilar ini berperan krusial untuk menjadi penopang perwujudan tiga pilar lainnya,” tegas Menteri Kominfo.
Padukan Visi untuk Kemajuan Digital
Menteri Kominfo mengharapkan agar MASTEL menjadi bagian dalam upaya memajukan ekositem digital di Indonesia. “Semoga kita semua selalu dalam satu keterpaduan visi untuk mengupayakan kemajuan digital Indonesia,” ujarnya.
Hampir tiga dekade MASTEL menjadi rekan kerja Pemerintah untuk mewujudkan iklim pengembangan telekomunikasi Indonesia yang lebih kondusif. “Selama 27 tahun terakhir, rekomendasi kebijakan yang diproduksi MASTEL telah membantu pemerintah untuk menciptakan regulasi yang sesuai dengan aspirasi masyarakat di setiap eranya,” ungkap Menteri Kominfo.
Menteri Kominfo menilai peran serta MASTEL sebagai penghubung antara masyarakat, industri, serta pemerintah tetap dan akan semakin relevan seiring dengan perkembangan teknologi telematika yang semakin progresif. Apalagi saat ini, Indonesia sedang menghadapi tuntutan untuk mewujudkan visi besar transformasi digital dengan cepat.
“Sebagai upaya untuk memanfaatkan momentum peralihan dan peningkatkan aktivitas digital di masa pandemi Covid-19. Pekerjaan transformatif ini bukan hanya sekadar memastikan peningkatan konektivitas, namun juga mendorong kita semua untuk menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan, adil, dan bermanfaat bagi seluruh elemen bangsa,” jelasnya.
Mengutip semboyan MASTEL, “Connecting the dots”, Menteri Johnny mengingatkan semboyan itu sebagai cermin dari kondisi sektor informatika dan komunikasi terkini.
“Berada dalam posisi yang sama, yaitu menjadi sektor penghubung yang bekerja untuk memperkuat kemajuan Indonesia. Kerja kolaboratif untuk menjembatani pembangunan antar sektor semakin dibutuhkan untuk memastikan pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam acara itu, Menteri Kominfo menyampaikan selamat ulang tahun kepada MASTEL, sekaligus mengharapkan kontribusi dalam mengokohkan simpul-simpul pembangunan Indonesia.
“Dirgahayu Masyarakat Telematika Indonesia, semoga selalu jaya dan berdaya guna untuk mewujudkan masyarakat digital Indonesia!” katanya.
Acara dialog juga dihadiri oleh Ketua Mastel Kristiono dan jajaran, pejabat Kementerian Kominfo, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS RI serta anggota MASTEL.