Highlight

Podcast DIPsi "Diskusi Psikologi" #1 Dengan Tema " Memahami Kesehatan Mental dalam Mengelola Finansial"

Demak, 10 Januari 2024 Hari Rabu Pukul 09.00 WIB Bertempat di Ruang PPID BKPP Kabupaten Demak dilaksanakan Kegiatan Podcast DIPsi "Diskusi Psikologi" dengan Tema Memahami kesehatan mental dalam mengelola finasial. Kegiatan tersebut di Pimpin oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Demak Ibu Herminingsih, S.Sos, M.Si dan dengan pemateri Ibu Sarah Salsabila Ichwanhaq, S.Psi serta Pembawa acara Aulia Faruq Al Kasyaf, S.Psi. Setelah acara di buka oleh Ibu Herminingsih, S.Sos, M.Si serta arahan dan sambutannya, Dilanjutkan Oleh pemateri dari Ibu Sarah Salsabila Ichwanhaq, S.Psi. Dalam Materinya tersebut berjudul Memahami Kesehatan mental dalam mengelola finansial.

Finansial menjadi salah satu bagian terpenting dalam kelangsungan kehidupan manusia setiap harinya. Kondisi finansial yang tercukupi, kita bisa mendapatkan atau membeli kebutuhan-kebutuhan pokok yang diperlukan. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut tentunya akan membuat kesehatan menjadi lebih optimal. Pengelolaan finansial yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tepat sasaran pula dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental.

Namun, ada kalanya menjadi sangat konsumtif dalam memberi barang-barang yang tidak dibutuhkan sehingga dapat kondisi finansial tidak stabil. Pengelolaan finansial yang kurang tepat dan bijak dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental menjadi tidak stabil. Hal ini menjadikan kita lebih melek dan lebih memahami kondisi mental masing-masing dalam diri dalam mengelola finansial. Untuk itu tidak ada salahnya mengenali kesehatan mental dan menfaatnya bagi tubuh, terlebih lagi kesehatan mental dalam mengelola finansial. Daripada penasaran, yuk mari kita sama-sama belajar dan menyimak materi yang disampaikan dari pemateri pada kesempatan pagi hari ini.

1.     Apa itu kesehatan mental?

·    Definisi kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang tidak memiliki gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya (Westerhof & Keyes, 2010). Kemudian definisi kesehatan mental selanjutnya adalah kondisi seseorang yang mampu beradaptasi dan mengendalikan pikiran, perasaan, serta perilaku dalam menghadapi berbagai tantangan hidup (Santoso, 2016; Saputra dkk, 2021).

·    Memahami definisi kesehatan mental tersebut, kita dapat memasukkannya ke dalam lingkup pegawai ASN dan Non ASN bahwa seorang pegawai ASN dan Non ASN yang sehat secara mental adalah memiliki kemampuan mengendalikan pikiran, perasaan, serta perilaku dalam menghadapi berbagai perubahan atau menghadapi berbagai tantangan.

·    Tetapi tidak ada manusia yang terlahir sempurna, begitu pula dengan para pegawai yang hanya manusia biasa tidak terlahir sempurna. Pasti para pegawai memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, apalagi ditambah masalah-masalah yang sedang dihadapi. Hal ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik saja, tetapi juga mengganggu kesehatan mental.

 

2.     Apa aja gangguan kesehatan mental?

·    Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Populix pada tahun 2022 yang melibatkan 1.005 responden yang bekerja dengan rentang usia 18 tahun sampai 54 tahun, ditemukan bahwa 52% memiliki gejala gangguan kesehatan mental khususnya kalangan perempuan. 3 besar penyebab kesehatan mental terganggu, yaitu masalah finansial, kesepian, dan tekanan pekerjaan

·   Penyebab pertama gangguan kesehatan mental adalah masalah finansial dengan persentase 59%. Kondisi yang dihadapi bisa karena gaji masih dibawah UMR setempat, pengeluaran lebih besar dari pemasukan, atau memiliki hutang yang cukup besar sehingga kewalahan dalam menyicil untuk pelunasan hutang tersebut. Apalagi belakangan ini banyak sekali penawaran pinjaman online dengan berbagai promo menarik. Hal ini bisa menjadi jebakan yang sangat gampang untuk terjerumus kedalamnya terutama orang-orang memiliki gaya hidup hedon tetapi tidak memumpuni secara finansial, mencari cara yang instan untuk memenuhi itu semua.

·    Penyebab kedua gangguan kesehatan mental adalah kesepian dengan persentase 46%. Kondisi yang dihadapi bisa karena tuntutan pekerjaan jadi harus merantau dan jauh dari keluarga, tinggal kota perantauan sendiri sehingga tidak ada saudara atau keluarga yang bisa dikunjungi, dan sulit beradaptasi dengan lingkungan setempat.

·   Penyebab ketiga gangguan kesehatan mental adalah tekanan pekerjan dengan persentase 37%. Kondisi yang dihadapi bisa karena tuntutan pekerjaan yang diluar tupoksi/jobdesk, kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif, dan tekanan dari atasan/sesama rekan kerja.

·     Dari 3 besar penyebab gangguan kesehatan mental tadi, saya akan memfokuskan ke salah satunya sesuai dengan judul materi hari ini yaitu masalah finansial. Masalah finansial bisa diatasi dengan pengelolaan yang baik. Saya mengutip beberapa poin yang ada di dalam buku yang berjudul The Psychology of Money dalam mengelola finansial secara psikologi yang bisa dipraktekkan secara mandiri.

3.   Tadi sudah dijelaskan bahwa terdapat 3 besar penyebab gangguan kesehatan mental, lalu bagaimana cara mengelola finansial secara psikologi menurut buku tersebut?

·    Pertama, yaitu menurunkan ego dengan mengutamakan kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan. Kemudian kebutuhan sekunder dapat terpenuhi setelah kebutuhan primer seperti pendidikan, hiburan, dan wisata. Terakhir kebutuhan tersier dapat terpenuhi setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Sebisa mungkin tidak menjadikan hutang sebagai gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan di luar kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Hal ini bisa dibilang “gaya elit, ekonomi sulit” karena egonya yang tinggi ingin memenuhi status sosial atau ingin terlihat kaya, maka lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan tersier dengan menghalalkan segala cara termasuk berhutang sana-sini. Sebaiknya tidak menjadikan hutang sebagai gaya hidup untuk memenuhi ego diri sendiri.

·    Kedua, yaitu merasa cukup dan bersyukur dengan meyakini bahwa seseorang menjadi kaya bukan memperbanyak pemasukan, tetapi dengan memperbanyak rasa syukur. Semakin sering atau semakin menambah rasa syukur kita terhadap apa yang kita dapatkan dari hasil kerja keras kita, maka Allah SWT/Tuhan YME akan menambahkan atau melipatgandakan rezeki yang kita punya. Rezeki tidak harus berupa uang, tetapi bisa berupa kesehatan, keluarga yang harmonis, dan sebagainya.

·   Ketiga, yaitu mengingat bahwa setiap orang memiliki karakteristik berbeda. Ketika seseorang mengambil keputusan finansial yang menurut kita tidak umum, bisa jadi hal tersebut dapat dilatarbelakangi oleh pengalaman di masa lalu. Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

·    Tetapi memang dalam prakteknya tidak semudah dalam berkata/berucap, pasti ada kendala-kendala yang dihadapi. Dalam menghadapinya kita dapat mempraktekkan self-healing

 

 

4.     Sudah dijelaskan bahwa terdapat cara untuk mengelola finansial secara psikologi menurut buku The Psychology of Money, tetapi tadi disebutkan self-healing. Apa sih pengertian dari self-healing itu sendiri?

·    Pengertian self-healing adalah seseorang yang melakukan proses pemulihan dan penyembuhan diri setelah mengalami berbagai hal yang menyakitkan secara emosional. Proses ini dibutuhkan jika seseorang sedang mengalami perasaan atau pikiran yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

·   Tren self-healing yang marak di media sosial sering kali dikaitkan dengan hal-hal mewah, seperti menghabiskan uang untuk belanja, jalan-jalan ke luar negeri, dan hal-hal mewah lainnya. Padahal aslinya self-healing itu tidak selalu berkaitan dengan hal-hal mewah, seperti menonton film favorit di rumah, melakukan olahraga, mendengarkan musik, membaca buku, dan lain sebagainya.

·     Kemudian seseorang yang memerlukan self-healing ditandai dengan tidak fokus saat mengerjakan sesuatu, merasa cemas berlebihan tanpa mengetahui asal mula datangnya perasaan tersebut, tubuh mudah terasa lelah tanpa sebab yang pasti, kesulitan untuk beristirahat pada malam hari, lari dari tanggung jawab sehingga pekerjaan terbengkalai, dan sering mengalami keluhan fisik tanpa tahu penyebabnya.

·   Self-healing yang dilakukan secara tepat dapat memberikan manfaat bagi yang melakukan.

5.     Tadi sudah kita pahami bersama ya pengertian dari self-healing dan tanda-tanda orang yang perlu melakukan self-healing. Selanjutnya apa aja sih manfaat dari melakukan self-healing?

·     Terdapat beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari melakukan self-healing seperti memperbaiki mood, membantu mengurangi kecemasan, membantu mengatasi depresi, serta meningkatkan kondisi fisik individu seperti meningkatkan kualitas tidur dan menguatkan imun tubuh.

·     Ada banyak sekali cara self-healing yang dapat dilakukan, seperti terapi mindfulness, meditasi, olahraga, latihan pernapasan, dan lain sebagainya. Kesempatan kali ini kita akan mempraktekkan latihan pernapasan yang sederhana dan dapat dilakukan secara rutin.

6.     Gimana sih praktek latihan pernapasannya yang baik dan benar?

·     Latihan pernapasan kali ini menggunakan teknik 4-7-8, 4 detik ambil napas perlahan melalui hidung, 7 detik menahan napas, dan 8 detik membuang napas perlahan melalui mulut.

·     Posisikan diri untuk duduk senyaman mungkin lalu letakkan dua tangan di atas dada. Kemudian kosongkan paru-paru dengan hembusan napas kuat dari mulut, ambil napas secara perlahan dari hidung selama 4 detik, lalu menahan napas selama 7 detik, dan buang napas secara perlahan melalui mulut selama 8 detik.

·     Latihan pernapasan ini kita dapat mengontrol respon tubuh mulai stres menjadi lebih tenang dan seimbang. Setelah melakukan latihan pernapasan ini dapat memberikan relaksaasi dan energi pada tubuh.