KEMBALI KE NALURI AGAR TAK LUPA DIRI
Demak, 11 Februari 2020 hari selasa pukul 08.30 WIB
Setiap manusia terlahir dengan fitrahnya masing-masing. Fitrah tersebut berkorelasi dengan naluri.Lantas apakah sebenarnya naluri itu? Naluri merupakan insting manusia yang merupakan pemberian Tuhan yang dibawa sejak lahir.
Bergulirnya waktu yang begitu cepat terkadang membuat manusia lupa akan jati dirinya terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini.Dimana tak ada batas lagi dalam dunia yang luas ini.
Banyak manusia yang lupa akan jadi dirinya bisa disinyalir karena mereka sudah jauh dari nalurinya. Naluri tersebut contohnya adalah naluri keibuan,kebapakan,naluri kepemimpinan bahkan hewanpun punya naluri yaitu naluri kebinatangan.
Orang yang jauh dari naluri akan kehilangan konsep diri serta jati dirinya.Karena mereka mungkin telah menjadi orang lain.Orang yang seperti ini biasanya mereka yang jauh dari rasa syukur tak bisa menikmati apa yang Tuhan karuniakan terhadap dirinya.Selalu melihat orang lain lebih baik tetapi bukan menjadikan dia semangat tapi membuat dia iri sehingga membangkitkan emosi.
Kondisi diatas itulah yang perlu kita hindari.Karena menjadi orang lain adalah bukanlah cara yang bijak untuk mensyukuri nikmat. Untuk itu kembalilah kepada naluri karena naluri inilah yang lebih dekat dengan sifat Illahiyah karena memang bersumber dari Sang Maha Pencipta agar akhirnya kita tak menjadi lupa dengan jati diri kita.
Oleh Nur Chasanah, S.Psi
Setiap manusia terlahir dengan fitrahnya masing-masing. Fitrah tersebut berkorelasi dengan naluri.Lantas apakah sebenarnya naluri itu? Naluri merupakan insting manusia yang merupakan pemberian Tuhan yang dibawa sejak lahir.
Bergulirnya waktu yang begitu cepat terkadang membuat manusia lupa akan jati dirinya terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini.Dimana tak ada batas lagi dalam dunia yang luas ini.
Banyak manusia yang lupa akan jadi dirinya bisa disinyalir karena mereka sudah jauh dari nalurinya. Naluri tersebut contohnya adalah naluri keibuan,kebapakan,naluri kepemimpinan bahkan hewanpun punya naluri yaitu naluri kebinatangan.
Orang yang jauh dari naluri akan kehilangan konsep diri serta jati dirinya.Karena mereka mungkin telah menjadi orang lain.Orang yang seperti ini biasanya mereka yang jauh dari rasa syukur tak bisa menikmati apa yang Tuhan karuniakan terhadap dirinya.Selalu melihat orang lain lebih baik tetapi bukan menjadikan dia semangat tapi membuat dia iri sehingga membangkitkan emosi.
Kondisi diatas itulah yang perlu kita hindari.Karena menjadi orang lain adalah bukanlah cara yang bijak untuk mensyukuri nikmat. Untuk itu kembalilah kepada naluri karena naluri inilah yang lebih dekat dengan sifat Illahiyah karena memang bersumber dari Sang Maha Pencipta agar akhirnya kita tak menjadi lupa dengan jati diri kita.
Oleh Nur Chasanah, S.Psi