Ganjar : Jangan Sepelekan Corona, Patuhi Imbauan Pemerintah!
SEMARANG – Hanya berselang sehari,
jumlah pasien yang positif Covid-19 di Jawa Tengah meningkat 50 persen.
Pada Selasa (24/3/2020) positif Corona baru 19 orang, sehari setelahnya,
jumlahnya menjadi 38 orang positif Corona.
Kenyataan seperti itu, membuat pemerintah Provinsi Jawa
Tengah mewanti-wanti warganya, tak menyepelekan penularan Covid-19. Hal
itu dinyatakan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu
(25/3/2020) petang. Berdasarkan update pukul 17.30 yang diterima Ganjar,
jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 bertambah 19 orang yang dirawat di
14 rumah sakit.
“Mereka (pasien positif Covid-19) dirawat di RSUD Dr
Moewardi satu (orang), RSUP dr Kariadi Semarang dua (orang), RSUD Wongso
Negoro Semarang empat (orang), RS Kuteng Purbalingga tiga (orang), RS
Cilacap satu (orang), RS Banyumas tiga (orang), RSUD Kardinah Tegal satu
(orang), RSUD Soediran MS Wonogiri satu (orang), RSUD dr Soedjono
Magelang dua (orang), RSUD Setjonegoro Wonosobo satu (orang). Sehingga
total positif Corona 38 orang, dirawat 34 orang dan meninggal empat
orang,” jelas Ganjar.
Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) mencapai 2.858 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 270 orang dirawat.
Ia menegaskan, dengan penambahan kasus positif Covid-19
seluruh warga hendaknya semakin waspada. Ganjar meminta, warganya tak
menyepelekan kasus penyakit yang menyerang sistem pernafasan itu.
“Saya minta bapak ibu semakin waspada, peduli terhadap
penyebaran wabah ini. Saya ingatkan jangan sepelekan. Jangan merasa kuat
dan sehat, lalu berbuat semau sendiri tanpa indahkan peraturan
pemerintah. Boleh jadi anda tertular, tapi tak merasakan gejala, karena
sistem imun anda kuat. Namun anda bisa menularkannya kepada orang
terdekat anda,” tegas Ganjar.
Gubernur juga berpesan kepada bupati dan wali kota,
untuk tegas dan menerapkan pengawasan berlapis. Terlebih, ada gelombang
perantau dari Jakarta yang pulang ke kampung halaman.
Ia meminta, agar pengawasan dilakukan hingga ke level
terkecil, di Rukun Tetangga. Pemerintahan setempat diminta mencatat
kedatangan warga dari luar kota, dan menelusuri siapa saja yang mereka
temui.
Data yang diimpun, di Jepara ada 80 bus yang membawa
1.776 penumpang dari Jakarta. Hal itu juga terjadi di Terminal Bulu Pitu
Purwokerto pada 22 Maret, ada 2.323 penumpang turun. Di Terminal Giri
Adipuro Wonogiri tercatat 2.625 penumpang. Situasi serupa juga terjadi
di Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, dan Cilacap.
“Kepala daerah saya minta cermati situasi ini tegas dan
ketat terapkan protokol kesehatan. Perantau yang pulang, pantau
kesehatan. Di level desa RT atau RW, juga demikian. Jika ditemukan
kasus baru kita akan bisa telusuri riwayat kontak pasien pergerakan
mereka,” imbuh mantan anggota DPR RI ini.
Terakhir, Ganjar meminta pemerintah kabupaten dan kota
di Jateng, agar membatasi kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak
massa. Ia minta menutup tempat pariwisata, alun-alun, menunda resepsi,
peribadatan sesuai petunjuk ulama dan memberi edukasi kepada warga.
“Terlalu banyak korban jatuh, tenaga medis berguguran.
Oleh karena itu sayangi diri, keluargamu, keluarga kita bersama. Kita
patuhi imbauan pemerintah, agar tak semakin banyak air mata tertumpah,”
pungkas Ganjar. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)
sumber jatengprov.go.id