Highlight

Pesan Tawur Agung Kesanga, Menag: Catur Brata Penyepian, Momentum Merawat Kemanusiaan



Jakarta (Kemenag) --- Umat Hindu hari ini menggelar Upacara Tawur Agung Kesanga. Upacara ini digelar sehari sebelum Peringatan Hari Suci Nyepi.
Kepada umat Hindu, Menag Fachrul Razi menyampaikan selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian. Menag mengajak umat Hindu menjadikan Nyepi 2020 sebagai momentum kembali pada esensi agama, yakni merawat kemanusiaan.
Menag berharap, umat Hindu dapat menggali makna terdalam yang diyakininya dari peringatan Hari Suci Nyepi, lalu menjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menata perbuatan, perkataan, dan pikiran menjadi Tri Kaya Parisudha (tiga perbuatan yang suci dan bersih).
“Dengan menjadi suci dan bersih, semoga umat Hindu mampu mengendalikan dirinya sendiri dan menghindari perbuatan adharma atau sifat kebatilan,” tutur Menag di Jakarta, Selasa (24/03).
“Menghindari kebatilan menjadi bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan keunggulan dan kerukunan umat beragama menuju Indonesia Maju,” pungkasnya.
Rabu besok, umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian yang terdiri atas Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Menag menilai, ritual ini sangat relevan dalam merawat kemanusiaan, di tengah upaya bangsa Indonesia mencegah penyebaran virus korona (Covid-19).
“Catur Brata Penyepian mengandung pesan tentang physical distancing, yakni menjaga jarak fisik dengan orang lain agar tidak terjadi penularan virus. Ini sangat sesuai dengan imbauan Pemerintah dan upaya kita bersama mencegah penyebaran virus Korona,” pesan Menag.
“Mari jadikan Catur Brata Penyepian sebagai momentum memperkuat komitmen kita untuk peduli pada sesama, demi merawat kemanusiaan. Kini, semangat kemanusiaan dalam beragama itu sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” sambungnya.
Menag mengapresiasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yang telah melakukan penyesuaian pelaksanaan Tawur Kesanga dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Pelaksanaan Tawur Kesanga tahun ini hanya melibatkan para petugas dalam jumlah terbatas dan berpedoman pada protokol pencegahan Covid-19.
“PHDI juga sudah mengeluarkan imbauan untuk tidak menggelar arak-arakan atau pawai ogoh-ogoh. Ini sangat baik dan patut diapresiasi,” pungkasnya.
Hari Suci Nyepi 2020 mengusung tema “Keunggulan dan Kerukunan Umat Beragama, Menuju Indonesia Maju.” Selamat Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1942!
SUMBER kemenag.go.id