WORK LIFE BALANCE KARENA YANG SEIMBANG YANG BUAT HATI SENANG
WORK LIFE BALANCE
Demak, 9 Maret 202hari Senin Pukul 10.00 WIB.
Setiap orang pasti menginginkan adanya keseimbangan dalam kehidupannya. Keseimbangan ini meliputi kehidupan jiwa dan raga, dan pastinya keseimbangan antara kehidupan keluarga dan pekerjaan. Karena dengan keseimbangan akan mendatangkan kebahagiaan. Berbicara tentang keseimbangan ini tak terlepas dari konsep work life balance.
Work life balance adalah kemampuan seseoarang untuk mengatur kehidupan pekerjaaan dan keluarganya agar lebih berimbang. Keseimbangan ini tentunya memiliki kaitan erat dengan penggunaan waktu, pengelolaan emosi sehingga berefek pada produktivitas ditempat kerja dan keharmonisan keluarga. Berbicara tentang work life balance ini tentunya bukanlah konsep yang mudah dijalankan karena kebanyakan orang yang kita jumpai dia mampu sukses ditempat kerjanya tetapi pada kehidupan keluarganya terbengkalai. Karena untuk menggapai kesuksesan ditempat kerja ia rela untuk mengorbankan keluarganya.
Life is choice atau hidup itu adalah sebuah pilihan memang benar adanya. Akan tetapi jika pilihannya adalah win-win solution akan lebih baik bukan win-lose solution. Karena pada prinsipnya orang akan memilih kehidupan yang mengenakkan. Kembali berbicara tentanng work life balance pada dasarnya kita mampu untuk menerapkannya karena ini terkait dengan psychological capital masing-masing orang yaitu dalam pemanfaatan waktu dan pengelolaan emosi seperti yang telah disinggung di awal.
Work life balance ini secara aplikasinya dapat kita lihat semisal pada seorang wanita karir mereka memiliki etos kerja yang tinggi ditempat kerja selalu bersahaja dan bersemangat setiap kali berangkat kerja. Pekerjaan dikentor senantiasa diselesaikan dengan beres dan meninggalkan bekas, tidak pernah sama sekali uring-uringan ditempat kerja. Hingga akhirnya menjadi primadono di tempat kerjanya.
Disisi lain ketika di rumah dia kembali kepada fungsinya sebagai Ibu Rumah Tangga di rumah pun dia sama saja mampu melaksanakan pekerjaannya dengan tuntas, anak-anak mampu dididik dan diasuh dengan bijaksana. Walaupun terkadang pulang sudah agak larut tapi dia tidak pernah memperlihatkan raut capek ataupun emosi terhadap anak-anaknya. Ketika pulang ke rumah anak-anak selalu menghampirinya. Dia selalu dan selamanya menjadi objek lekat bagi anak-anaknya. Hasil optimal yang diraih dalam rumah tangganya bahwa dia mampu mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang sukses baik didunia akademis maupun kehidupan social.
Begitulah secara singkat gambaran dari work life balance senantiasa berusaha menyeimbangkan antara kehidupan keluarga dan pekerjaan. Dua-duanya diusahkan berjalan berbarengan dan kuncinya hanya satu mengesampingkan ego dan mampu mengatur waktu hingga akhirnya etos kerja yang baik dapat dibentuk yang pada akhirnya performa maksimal mampu didapat keharmonisan keluarga tetap terjaga dan mampu mengantarkan anak-anak menjadi pribadi yang sukses selamanya.
Ingat kunci keberhasilan kehidupan bukan ditentukan oleh orang lain tetapi oleh rasa yakin yang tertanam dalam batin sehingga mampu mewujudkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Oleh Nur Chasanah, S.Psi
Demak, 9 Maret 202hari Senin Pukul 10.00 WIB.
Setiap orang pasti menginginkan adanya keseimbangan dalam kehidupannya. Keseimbangan ini meliputi kehidupan jiwa dan raga, dan pastinya keseimbangan antara kehidupan keluarga dan pekerjaan. Karena dengan keseimbangan akan mendatangkan kebahagiaan. Berbicara tentang keseimbangan ini tak terlepas dari konsep work life balance.
Work life balance adalah kemampuan seseoarang untuk mengatur kehidupan pekerjaaan dan keluarganya agar lebih berimbang. Keseimbangan ini tentunya memiliki kaitan erat dengan penggunaan waktu, pengelolaan emosi sehingga berefek pada produktivitas ditempat kerja dan keharmonisan keluarga. Berbicara tentang work life balance ini tentunya bukanlah konsep yang mudah dijalankan karena kebanyakan orang yang kita jumpai dia mampu sukses ditempat kerjanya tetapi pada kehidupan keluarganya terbengkalai. Karena untuk menggapai kesuksesan ditempat kerja ia rela untuk mengorbankan keluarganya.
Life is choice atau hidup itu adalah sebuah pilihan memang benar adanya. Akan tetapi jika pilihannya adalah win-win solution akan lebih baik bukan win-lose solution. Karena pada prinsipnya orang akan memilih kehidupan yang mengenakkan. Kembali berbicara tentanng work life balance pada dasarnya kita mampu untuk menerapkannya karena ini terkait dengan psychological capital masing-masing orang yaitu dalam pemanfaatan waktu dan pengelolaan emosi seperti yang telah disinggung di awal.
Work life balance ini secara aplikasinya dapat kita lihat semisal pada seorang wanita karir mereka memiliki etos kerja yang tinggi ditempat kerja selalu bersahaja dan bersemangat setiap kali berangkat kerja. Pekerjaan dikentor senantiasa diselesaikan dengan beres dan meninggalkan bekas, tidak pernah sama sekali uring-uringan ditempat kerja. Hingga akhirnya menjadi primadono di tempat kerjanya.
Disisi lain ketika di rumah dia kembali kepada fungsinya sebagai Ibu Rumah Tangga di rumah pun dia sama saja mampu melaksanakan pekerjaannya dengan tuntas, anak-anak mampu dididik dan diasuh dengan bijaksana. Walaupun terkadang pulang sudah agak larut tapi dia tidak pernah memperlihatkan raut capek ataupun emosi terhadap anak-anaknya. Ketika pulang ke rumah anak-anak selalu menghampirinya. Dia selalu dan selamanya menjadi objek lekat bagi anak-anaknya. Hasil optimal yang diraih dalam rumah tangganya bahwa dia mampu mendidik anak-anaknya menjadi pribadi yang sukses baik didunia akademis maupun kehidupan social.
Begitulah secara singkat gambaran dari work life balance senantiasa berusaha menyeimbangkan antara kehidupan keluarga dan pekerjaan. Dua-duanya diusahkan berjalan berbarengan dan kuncinya hanya satu mengesampingkan ego dan mampu mengatur waktu hingga akhirnya etos kerja yang baik dapat dibentuk yang pada akhirnya performa maksimal mampu didapat keharmonisan keluarga tetap terjaga dan mampu mengantarkan anak-anak menjadi pribadi yang sukses selamanya.
Ingat kunci keberhasilan kehidupan bukan ditentukan oleh orang lain tetapi oleh rasa yakin yang tertanam dalam batin sehingga mampu mewujudkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Oleh Nur Chasanah, S.Psi