Highlight

Sentimen Anti TKA China Ramaikan Warganet

Penolakan terhadap kehadiran tenaga kerja asing asal China terus disuarakan warganet.
Bahkan tanda pagar #TolakTKAChina menjadi trending di media sosial Twitter pada Kamis (30/4/2020).
"Kehadiran TKA China terus menjadi kontroversi di masyarakat kita. Dalam kondisi normal saja penolakan TKA China memang sudah terjadi, mengingat pekerjaan yang dilakukan TKA China adalah lebih banyak pekerjaan kasar yang sebenarnya bisa dilakukan oleh pekerja kita," kata Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar kepada rri.co.id, Kamis (30/4/2020).
Timboel menyatakan, hanya karena investor atau pemodal dari pihak China sehingga ketentuan tentang TKA yang diatur di Pasal 42 – 49 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 ditabrak dan dilanggar secara sistemik.
"Jadi penolakan TKA China ini sangat mendasar, yang didasari pada alasan yuridis dan sosiologi, yang hingga saat ini belum bisa diselesaikan oleh Pemerintah," tegasnya.
Apalagi, lanjutnya dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih menghantui rakyat kita, tentunya kehadiran TKA China semakin menciptakan sentimen  negative bagi TKA China itu sendiri maupun Pemerintah yang mengijinkan TKA China tersebut.
"Publik sudah mengetahui bahwa Covid-19 berasal dari China, dan Covid-19 menular dari manusia ke manusia,"terangnya.
Karenanya, ujar Timboel, kehadiran TKA China di masa pandemi saat ini tentunya akan semakin membuat masyarakat kecewa dan resah.
"Rakyat disuruh di rumah, pekerja banyak di PHK dan dirumahkan tanpa upah, namun TKA China bekerja tanpa pembatasan. Kehadiran TKA China di masa pandemi ini juga akan lebih leluasa karena fungsi pengawasan seperti pengawas ketenagakerjaan dan imigrasi tidak maksimal bekerja di saat ini," ujarnya.
Karena itu, Ia mendorong, rakyat Indonesia terus kritis menyikapi sikap Pemerintah yang tidak peka atas persoalan bangsa saat ini terkait dengan TKA China.
"Saya kira hastag #TolakTKAChina harus benar-benar diperhatikan Pemerintah agar tidak menimbulkan persoalan baru, apalagi di masa pandemi saat ini,"pungkasnya.
SUMBER rri.co.id