Highlight

Akibat Corona, Ruben Onsu Rumahkan 2.500 Karyawannya

Penyebaran virus corona yang tak pernah ada habisnya di dunia membuat beberapa masyarakat dunia merasakan dampaknya. Seperti pembawa acara Ruben Onsu, yang harus merumahkan ribuan karyawannya karena pandemi corona atau covid-19.
Hal itu dilakukan karena pendapatannya yang terus menurun hingga mencapai 70 persen. Dan dengan berat hati ia pun harus merelakan hampir setengah karyawannya untuk dirumahkan.
Dipansir dari berbagau sumber , diketahui bahwa sekitar 2.500 karyawan yang bekerja di usaha kulinernya tersebut, harus dirumahkan karena tidak sanggup membayar gaji untuk kedepanya. Ruben pun hanya bisa memberikan gaji kepada mereka yang dirumahkan selama sebulan dan ditambah dengan uang tunjangan hari raya.
"Jadi konpensasi yang dilakukan adalah ketika saya rumahkan mereka saya gaji satu bulan full dan THR, tidak ada yang saya potong sama sekali, itu saja yang bisa saya selamatkan," katanya Ruben saat Instagram Live bersama Sandiaga Uno dikutip oleh RRI, Minggu (10/05/2020).
Menurutnya, jika ia harus mempertahankan karyawan di masa sulit ini akan berisiko sangat tinggi bagi perusahannya.
"Saya cuma berpikir 2.500 itu harus saya sudahkan pekerjaannya karena saya harus selamatkan yang lainnya untuk perusahan saya secara sehat gitu," pungkas Ruben.
Sementara itu diketahui sebelumnya bahwa selama tiga tahun ini ia memang sudah  berbisnis di bidang kuliner dan musibah besar seperti ini menjadi yang pertama bagi Ruben.
"Kalau berbicara itu ya memang ini hal yang paling perjalanan saya untuk perusahaan makanan saya ya untuk tiga tahun ini," katanya.
Ruben juga mengaku tidak pernah terpikirkan akan adanya dampak pandemi Covid-19 sebesar ini.
"Ini jadi hal yang paling terdahsyat, ini paling terdahsyat yang saya dapatkan dan di luar pemikiran saya," kata dia.
Ruben hanya bisa bersabar. Semua orang termasuk pebisnis sepertinya pasti ikut merasakan hal yang sama. Sebagai informasi, omzet usaha kuliner Ruben Onsu terus menurun hingga 70 persen. Bahkan karena omzetnya terus menurun, ia harus menutup dua gerai yang berada di Lubuk Linggau dan Bukittinggi.
sumber rri.co.id