Highlight

Anak Butuh Asupan Spesifik, Bukan Sembako Umum


Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengapresiasi langkah Kementerian PPPA untuk membagikan paket bantuan spesifik bagi Perempuan dan Anak.
Spesifik di sini adalah bukan sekedar sembako darurat semisal mi instan, biskuit supermarket dan sejenisnya. Tapi lebih kepada sebuah asupan gizi pengganti Air Susu Ibu (ASI) yang dapat menambah imunitas.
"Ini awalnya dari kritik kita, karena kebijakan PSBB. Dimana pemerintah pusat dan daerah hanya fokus memberikan bantuan berupa sembako. Dan itu tidak pernah memikirkan ada anak balita yang sesungguhnya harus menjadi perhatian prioritas," terang Arist saat ditemui RRI dalam acara penyerahan paket bantuan spesifik bagi perempuan dan anak di Lobby Kemen PPPA, Jakarta, Minggu (17/5/2020).
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait (Dok. Istimewa)
"Padahal anak-anak itu membutuhkan asupan selain ASI untuk menambah imunitas dan ketahanan tubuhnya menghadapi virus," sambungnya.

Arist menyebut, anak-anak yang terkena virus ini kebanyakan terkena melalui perantara orang tua mereka.
"Ada anak-anak yang positif (Covid-19) bukan kena bersin atau batuk gitu, misalnya dari baju yang habis dikenakan bapaknya, nempel di situ," kata Arist.
Komnas Perlindungan Anak sendiri mendapat 115 paket bantuan yang terbagi menjadi dua. Ada paket bantuan untuk balita (usia 0 - 5 tahun) dan untuk anak-anak (usia 6 - 12 tahun).
Paket bantuan yang diberikan berupa kebutuhan khusus seperti susu formula siap minum, sabun bayi, minyak telon, diapers, dan makanan pendamping selain ASI.