Ini Manfaat dan Resiko Mengonsumsi Daging Babi
Kabar mengenai penangkapan pelaku kasus pengoplos daging sapi dengan daging babi di Bandung membuat gempar masyarakat.
Para
pelaku sudah diamankan oleh jajaran SatReskrim Polresta Bandung, namun
daging oplosan tersebut sudah terlanjur tersebar di banyak pasar.
Lantas apa manfaat dan risiko ketika kita mengonsumsi daging babi? RRI.co.id telah merangkum dari beberapa sumber:
1. Protein Tinggi
Daging
babi mengandung sumber protein lengkap. Dengan kata lain, daging
mengandung kandungan yang mencukupi dari setiap asam amino esensial. 100
gram potongan daging babi mengandung asam amino esensial, kandungan
asam amino meliputi:
1. Histidin:
5751 mg 2. Isoleusin: 6189 mg 3. Leusin: 10387 mg 4. Metionin: 3469
mg 5. Fenilalanin: 5122 mg 6. Threonine: 5171 mg 7. Triptofan: 1212
mg 8. Valine: 6574 mg 9. Lisin: 11482 mg
2. Mengandung Vitamin B
Nutrisi
tersebut dinilai tanpa tambahan garam dan gula. Selain tinggi protein,
daging babi juga menyimpan berbagai vitamin dan mineral penting di
dalamnya. Mulai dari tiamin, selenium, zinc, vitamin B12, hingga zat
besi.
3. Diklaim Baik untuk Jantung
Daging
babi tanpa lemak bisa sama baiknya untuk kesehatan seperti daging sapi
atau daging ayam tanpa lemak. Studi tertentu menunjukkan bahwa
mengonsumsi daging babi tanpa lemak mampu mengurangi lemak tubuh serta
memperbaiki kesehatan jantung.
Meski demikian, ada banyak studi yang memiliki hasil beragam mengenai hubungan antara daging merah dengan penyakit jantung.
Beberapa
studi menunjukkan bahwa daging merah olahan dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung. Sementara studi lainnya tidak menemukan keterkaitkan
sama sekali.
Ingat, bahwa manfaat
daging babi akan terasa jika Anda mengonsumsi potongan daging yang tanpa
lemak dengan frekuensi yang tidak berlebih.
Lalu, apa bahaya jika mengonsumsi daging babi? Berikut rangkumannya:
1. Infeksi parasit (kecacingan)
Perlu
Anda ketahui bahwa mengonsumsi daging babi yang masih mentah atau
setengah matang sangat berisiko menyebabkan infeksi parasit. Hal ini
dapat terjadi bila daging babi mengandung cacing pita dan cacing
Trichinella spiralis yang dapat menyebabkan penyakit trikinosis.
2. Keracunan
Daging
sapi merupakan sumber dari adanya jenis kuman mematikan yang disebut E.
Colli O157:H7 yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan yang
cukup serius.
Kuman-kuman tersebut
terdapat dalam daging sapi yang telah terkontaminasi dengan kotoran sapi
pada saat dilakukan penyembelihan.
3. Hepatitis E
Menurut
sebuah studi yang dilakukan oleh Singapore General Hospital (SGH),
mengonsumsi hati babi mentah atau kurang matang berisiko tertular
Hepatitis E (HEV). Infeksi hepatitis E juga bisa disebabkan oleh
mengonsumsi daging babi yang masih mentah atau setengah matang, terutama
organ hati babi.
sumber rri.co.id