KEMBANGKAN POTENSI DENGAN MENGENAL SIAPA DIRI KITA SESUNGGUHNYA
Bagi
sebagian besar orang menilai orang lain adalah hal yang lebih mudah
daripada mengenali diri sendiri dan disana kita sering menjadi sibuk
karenanya. Bisa jadi seharian kita menilai lebih dari 10 orang dan itu
kita lakukan dari ujung rambut dan ujung kaki, sampai jika ditulis dalam
kertas HVS akan menghabiskan kertas yang berlembar-lembar. Kalau hal
kondisi ini terjadi pada kita seharusnya kita harus segala lakukan
instrospeksi diri, stop mulai sekarang menilai orang sampai dalam hanya
untuk tujuan ketidak baikan atau mungkin bahkan untuk mencari kekurangan
yang ada pada orang tersebut.
Agama mengajarkan kita untuk senantiasa menyibukkan diri melakukan muhasabah atau dalam ungkapan disebut dengan instrospeksi diri, artinya bahwa kita diperintahkan untuk mengenali siapa diri kita sesungguhnya. Karena dengan kita mengenal siapa diri kita sesungguhnya maka kita akan tahu kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri sehingga berusaha untuk memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kekurangan yang da. Orang yang tidak kenal siapa dirinya maka diapun tak akan mampu mengembangkan potensi dalam dirinya.
Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda dalam dirinya, sebenarnya bukan orang lain yang harus mengenali potensi yang ada dalam diri kita tapi diri kita sendiri yang harus tanggap. Responsive terhadap kondisi diri sendiri sangatlah dipentingkan karena itu dapat mengantarkan kita pada perubahan yang berarah pada kebaikan, kalau bukan diri kita sendiri yang mengenali siapa diri kita, lantas apakah kita patut memaksa orang lain mengenali diri kita. Tiap-tiap diri kita memiliki potensi yang terpendam yang sudah saatnya kita keluarkan menjadi sebuah kompetensi yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja dan performance kita sehari-hari.
Mengenali diri dapat dilakukan dengan sering melakukan muhasabah sebelum dan sesudah tidur merenungi apa yang sudah dan akan kita lakukan, dengan mengerti apa kegiatan dan aktivitas kita maka kitapun akan tahu siapa diri kita sebenarnya. Karena setiap aktivitas dan sikap kita setiap saat itulah yang sebenarnya menggambarkan diri kita yang sesungguhnya, cara kita berjalan, berbicara, berkomunikasi bahkan cara kita makan dan minum itupun bisa dijadikan media untuk menjawab sebuah pertanyaan WHO AM I???
Tanggaplah akan kondisi diri
Terhadap semua hal yang terjadi
Karena itu sebuah media penilaian yang sejati
Untuk kita kembangkan potensi diri yang tersembunyi
Oleh Nur Chasanah, S.Psi
Agama mengajarkan kita untuk senantiasa menyibukkan diri melakukan muhasabah atau dalam ungkapan disebut dengan instrospeksi diri, artinya bahwa kita diperintahkan untuk mengenali siapa diri kita sesungguhnya. Karena dengan kita mengenal siapa diri kita sesungguhnya maka kita akan tahu kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri sehingga berusaha untuk memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kekurangan yang da. Orang yang tidak kenal siapa dirinya maka diapun tak akan mampu mengembangkan potensi dalam dirinya.
Setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda dalam dirinya, sebenarnya bukan orang lain yang harus mengenali potensi yang ada dalam diri kita tapi diri kita sendiri yang harus tanggap. Responsive terhadap kondisi diri sendiri sangatlah dipentingkan karena itu dapat mengantarkan kita pada perubahan yang berarah pada kebaikan, kalau bukan diri kita sendiri yang mengenali siapa diri kita, lantas apakah kita patut memaksa orang lain mengenali diri kita. Tiap-tiap diri kita memiliki potensi yang terpendam yang sudah saatnya kita keluarkan menjadi sebuah kompetensi yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja dan performance kita sehari-hari.
Mengenali diri dapat dilakukan dengan sering melakukan muhasabah sebelum dan sesudah tidur merenungi apa yang sudah dan akan kita lakukan, dengan mengerti apa kegiatan dan aktivitas kita maka kitapun akan tahu siapa diri kita sebenarnya. Karena setiap aktivitas dan sikap kita setiap saat itulah yang sebenarnya menggambarkan diri kita yang sesungguhnya, cara kita berjalan, berbicara, berkomunikasi bahkan cara kita makan dan minum itupun bisa dijadikan media untuk menjawab sebuah pertanyaan WHO AM I???
Tanggaplah akan kondisi diri
Terhadap semua hal yang terjadi
Karena itu sebuah media penilaian yang sejati
Untuk kita kembangkan potensi diri yang tersembunyi
Oleh Nur Chasanah, S.Psi