Ketika Pandemi Corona Mengubah Tradisi Ramadhan
Di tengah pandemi corona, sebagian tradisi masyarakat saat ramadan cukup berbeda dengan bulan puasa sebelumnya. Biasanya para warga antusias melakukan buka bersama menjelang Adzan magrib kini kebiasaan tersebut ditiadakan, karena untuk mencegah covid-19.
Tidak hanya itu
untuk melakukan Sholat tarawih dan tadarus harus mengikuti aturan
protokoler Covid-19 yaitu mencuci tangan dan disemprot disinfektan.
Pandemi ini telah memaksa pemerintah membuat kebijakan pembatasan
perjalanan, pertemuan, dan ibadah yang sebelumnya belum pernah terjadi.
Bupati
Sampang Slamet Junaidi menyampaikan meski tidak ada larangan bagi
masyarakat melaksanakan Ibadah puasa, tarawih dan tadarus.
Bupati
ini juga mengaku akan memberikan perlakuan khusus bagi jama'ah shalat
tarawih yang akan memasuki kawasan masjid sebagai rumah ibadah.
"Salah
satunya dengan menjaga kondisi badan dalam keadaan steril, caranya
yakni panitia menyediakan sarana cuci tangan, hand sanitizer," ucap
Bupati Selasa (05/04/2020).
Diungkapkan
Sekretaris PCNU Sampang, Mahrus Zamroni untuk ramadhan tahun ini
kebiasaan masyarakat memang berbeda dari sebelumnya karena dampak
pandemi Corona.
"PCNU telah
mengeluarkan Surat Edaran (SE) bahwa sholat Jum'at, tarawih dan tadarus
di saat ramadhan harus memperhatikan protokol Covid-19," katanya
Selain
itu Kepala Kemenag Sampang menghimbau masyarakat agar tidak melakukan
kegiatan yang mengundang keramaian seperti saur keliling, takbir
keliling dan pertunjukan musik dan sejenisnya saat pandemi corona.
"Kegiatan yang dapat mengundang keramaian sebaiknya ditiadakan selama Covid ini masih berlangsung," ucapnya.
Sementara
warga Sampang Muhammad Riyadi mengaku dalam melaksanakan ibadah puasa,
dirinya tetap mengikuti panduan protokol Covid-19 di Sampang, agar
terhindar dari virus mematikan itu.
"Kami
agar pandemi corona segera berakhir di Negeri ini, agar kebiasaan
masyarakat saat ramadhan dilakukan seperti biasa," harapnya.
sumber rri.co.id