Lebaran Usai, Penyakit Mengintai
Masyarakat perlu
mewaspadai gangguan kesehatan pasca lebaran, dengan tidak berlebihan
mengkonsumsi sajian kuliner memiliki dampak buruk bagi tubuh.
"Seperti
opor ayam yang tinggi karbohidrat dan lemak karena mengandung santan,
juga kue lebaran dan minuman sirup yang tinggi kandungan gula,"
kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan
Bantul dr Sri Wahyu Joko Santoso dalam keterangannya, Senin (25/5/2020).
Karena
itu, kata Joko, mengimbau masyarakat betul-betul menjaga kesehatan
selama Pandemi Covid-19 belum berakhir. Salah satunya caranya, dengan
memilih asupan makanan dan minuman, yang tidak sekedar memuaskan rasa
kenyang dan haus saja.
”Harus dikonsumsi secara bijak, tidak terlalu banyak,” kata Joko.
Dikatakan,
anjuran pemerintah agar masyarakat lebih banyak di rumah, untuk memutus
rantai penularan Virus Corona, juga berdampak pada tingginya permintaan
makanan cepat saji.
Beragam
makanan maupun minuman yang tinggi kalori dapat dipesan secara online,
hanya dengan melihat tampilan di aplikasi khusus pada layar smartphone.
”Makanan cepat saji, kandungan gula, lemak dan karbohidratnya juga sangat tinggi,” kata Joko.
Di
satu sisi, aktivitas fisik masyarakat saat di rumah juga berkurang.
Agar pembakaran kalori dari asupan makanan tetap berlangsung, ada
baiknya diimbangi aktivitas ringan.
”Senam ringan di sekitar rumah atau jalan-jalan ringan, bisa juga bersih-bersih rumah dan lingkungan,” lanjutnya.
Ditambahkan,
kandungan vitamin alami pada sayur dan buah, sangat diperlukan tubuh
agar tetap sehat, untuk menunjang aktivitas sehari-hari pasca lebaran.
Menurutnya, hal Itu lebih baik, dari pada mengkonsumsi tambahan vitamin berupa sirup dan tablet.
”Kita
harus membiasakan juga anak-anak kita, agar sedikit-demi sedikit
terpaksa mengkonsumsi buah dan sayur. Kemudian sayuran tersebut kita
olah di rumah dengan baik dan benar,” pungkasnya.
sumber rri.co.id