Menlu AS Tuding COVID-19 Berasal dari Tiongkok
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menuding
bahwa virus corona baru (COVID-19) berasal dari sebuah laboratorium di
Tiongkok.
Pompeo yang mantan pimpinan CIA ini setuju dengan pernyataan komunitas intelijen AS tentang konsensus ilmiah luas bahwa virus COVID-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis.
"Saya pikir seluruh dunia dapat melihat sekarang, ingat Tiongkok memiliki sejarah menginfeksi dunia dan menjalankan laboratorium di bawah standar,"tegas Pompeo, seperti dilansir AFP, Senin (4/5/2020).
Pompeo mengatakan upaya awal Tiongkok untuk mengecilkan virus ini sama dengan upaya disinformasi komunis klasik.
"Itu menciptakan risiko yang sangat besar,"ujarnya.
Tiongkok membantah klaim AS tersebut. Bahkan direktur kantor intelijen nasional AS menyatakan para analis masih memeriksa asal mula wabah tersebut.
Berdasarkan laporan Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns HopkinsKasus kematian akibat infeksi virus corona baru (COVID-19) di seluruh dunia mencapai 247.107 kasus. Sedangkan total jumlah orang yang terinfeksi di seluruh dunia hingga Minggu kemarin sebanyak 3.502.126 orang.
sumber rri.co.id
Pompeo yang mantan pimpinan CIA ini setuju dengan pernyataan komunitas intelijen AS tentang konsensus ilmiah luas bahwa virus COVID-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis.
"Saya pikir seluruh dunia dapat melihat sekarang, ingat Tiongkok memiliki sejarah menginfeksi dunia dan menjalankan laboratorium di bawah standar,"tegas Pompeo, seperti dilansir AFP, Senin (4/5/2020).
Pompeo mengatakan upaya awal Tiongkok untuk mengecilkan virus ini sama dengan upaya disinformasi komunis klasik.
"Itu menciptakan risiko yang sangat besar,"ujarnya.
Pernyataan
keras Pompeo itu muncul saat Eropa dan AS secara berhati-hati bersiap
untuk membuka penguncian wilayah atau lockdown, dimana saat ini telah
tanda bahwa pandemi mematikan ini sedang surut. Pemerintah AS berupaya
memulai kembali ekonomi mereka yang babak belur.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengklaim memiliki bukti bahwa virus COVID-19 dimulai di laboratorium Tiongkok.Tiongkok membantah klaim AS tersebut. Bahkan direktur kantor intelijen nasional AS menyatakan para analis masih memeriksa asal mula wabah tersebut.
Berdasarkan laporan Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns HopkinsKasus kematian akibat infeksi virus corona baru (COVID-19) di seluruh dunia mencapai 247.107 kasus. Sedangkan total jumlah orang yang terinfeksi di seluruh dunia hingga Minggu kemarin sebanyak 3.502.126 orang.
sumber rri.co.id