Highlight

Nasional is Me Hidupkan Spirit Ramadhan di Tengah Pandemi


Pandemi Covid-19 jangan sampai menghambat ibadah. Terutama di bulan suci, bulan Ramadhan ini. Justru dalam kondisi seperti sekarang ini, spirit bulan puasa harus tumbuh kuat dalam hati. Ini saatnya dekat kepada Sang Khalik. Juga ini saatnya untuk mengasah kepekaan jiwa. Menumbuhkan empati. Banyak berbagi dengan sesama.  
Demikian pesan Habib Husein Ja’far Al Hadar saat jadi narasumber dalam Live Talkshow Nasional is Me di Heartline 100.6 FM Karawaci, Senin (04/05/2020) pukul 10.00 WIB. Acara Nasional is Me merupakan program rutin yang digagas oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan dengan Yayasan Bentang Merah Putih dan Komunitas Nasionalisme Radikal (NAKAL).
Mengupas tema "Ramadan di Tengah Pandemik" diskusi dipandu diskusi Ketua Yayasan Bentang Merah Putih Yohana Elizabeth Hardjadinata dan Lutvianto Pebri. Menurut Habib Husein Ja’far Al Hadar, seorang penulis yang juga content creator keislaman yang didaulat Jadi narasumber, bulan Ramadhan tahun ini memang berbeda. Karena dijalani di tengah kondisi pandemik Covid-19 yang membuat aktivitas sosial, termasuk juga aktivitas ibadah terhambat. 
Ramadhan yang biasanya semarak, kata  Habib Husein, dimana mesjid-mesjid penuh dengan jemaah, kini sepi karena untuk menghindari potensi penularan virus. Namun, keprihatinan tak mengurangi makna Ramadhan. Justru, ini momentum untuk lebih menguatkan keimanan. Melatih kesabaran. Disiplin. Dan mengasah kepekaan.
"Hadirnya bulan Ramadan selalu disambut dengan antusias oleh umat Islam yang memanfaatkannya dengan memperbanyak amalan dan semakin bertakwa kepada Allah SWT," kata Habib Husein Ja’far.
Apalagi kemudian, pemerintah memberlakukan kebijakan PSBB. Sebuah kebijakan untuk membatasi aktivitas sosial dan ekonomi untuk memutus mata rantai penyebaran virus.  Praktis dengan adanya PSBB, aktivitas sosial dan ekonomi, termasuk aktivitas sosial keagamaan dibatasi. Dan, pembatasan ini tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Hampir semua negara di dunia, saat ini  tengah berjuang  menghambat penyebaran virus korona dengan cara yang berbeda-beda. Namun, adanya pembatasan sosial, bukan berarti ibadah tak bisa dilakukan.  "Mencari pahala berlipat ganda pada bulan suci Ramadan kali  ini memang tidak lagi dilakukan di masjid, cukup dilakukan di rumah saja," katanya. 
Mengenai makna puasa itu sendiri kata Habib Husein Ja’far, Tak hanya menahan makan dan minum. Pada prakteknya puasa juga terkait dengan pengendalian hasrat-hasrat lain yang lebih kompleks. Misalnya pengendalian berbagai emosi negatif, seperti marah dan benci. "Lewat puasa, banyak orang berharap dapat mencapai tahap kematangan diri yang lebih baik dalam kehidupannya, salah satunya mampu memunculkan rasa empati," ujarnya.
Nasional Is Me Goes To Campus menyasar para kaum muda, khususnya generasi milenial. Untuk menjangkau banyak segmen, program Nasional Is Me disiarkan oleh 83 stasiun radio swasta di seluruh Indonesia. Sebelum munculnya pandemik Covid-19, program Nasional Is Me sudah beberapa kali digelar di kampus  wilayah Jabodetabek. Selama pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya, format acara disesuaikan secara online via video streaming. 
sumber kominfo.go.id