ASN Beresiko Tinggi Jalani Rapid Test
DEMAK – Antisipasi penularan Covid-19 terus dilakukan oleh pemkab
Demak dalam upayanya menekan angka positif Covid. Kini giliran personil
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, sejumlah 32
oranh menjalani Rapide test, Rabu (8/7/20).
Para personil tersebut berpotensi tinggi terhadap penularan Covid-19, karena dalam tugasnya berhadapan langsung dengan wilayah rawan. Seperti turut menangani pasien dalam penanganan (PDP) maupun positif Covid-19 di Karantina BKPP maupun Wisma Khasanah.
Seperti yang disampaikan kepala BPBD Agus Nugroho LP ” Para personil kami berpotensi tinggi terhadap penularan covid, sebab dalam tugasnya bersentuhan langsung dengan wilayah rawan dan juga melakukan kontak dengan orang banyak”.
“Rapid test ini sebagai langkah pencegahan, agar status kesehatan para personel BPBD tetap terpantau dan terjaga, juga sebagai salah satu upaya untuk menjaga kondisi psikologis anggota keluarga para personel. Sehingga mereka merasa aman dan nyaman saat berinteraksi” Jelas Agus.
Kepala seksi layanan dan surveyland Dinas kesehatan Demak, Subandi menyampaikan, hasil pelaksanaan rapid test di
BPBD dan Disnakerin yang diperiksa dan diambil sampelnya 32 orang hasilnya non Reaktif. ” Kesemuanya hasilnya non reaktif termasuk dari Dinas tenaga kerja dan industri yang diperiksa 16 orang dan dintatakan Non reaktif semua” Jelas Subandi.
Ditambahkan Subandi Sasaran untuk sampel rapid test dan pemeriksaan adalah mereka yang memiliki histori kontak erat dengan penderita yang di rawat di RSD Karyadi Semarang. Adapun pelaksana rapid test atau kontak tracking dari Dinas kesehatan Demak.
Para personil tersebut berpotensi tinggi terhadap penularan Covid-19, karena dalam tugasnya berhadapan langsung dengan wilayah rawan. Seperti turut menangani pasien dalam penanganan (PDP) maupun positif Covid-19 di Karantina BKPP maupun Wisma Khasanah.
Seperti yang disampaikan kepala BPBD Agus Nugroho LP ” Para personil kami berpotensi tinggi terhadap penularan covid, sebab dalam tugasnya bersentuhan langsung dengan wilayah rawan dan juga melakukan kontak dengan orang banyak”.
“Rapid test ini sebagai langkah pencegahan, agar status kesehatan para personel BPBD tetap terpantau dan terjaga, juga sebagai salah satu upaya untuk menjaga kondisi psikologis anggota keluarga para personel. Sehingga mereka merasa aman dan nyaman saat berinteraksi” Jelas Agus.
Kepala seksi layanan dan surveyland Dinas kesehatan Demak, Subandi menyampaikan, hasil pelaksanaan rapid test di
BPBD dan Disnakerin yang diperiksa dan diambil sampelnya 32 orang hasilnya non Reaktif. ” Kesemuanya hasilnya non reaktif termasuk dari Dinas tenaga kerja dan industri yang diperiksa 16 orang dan dintatakan Non reaktif semua” Jelas Subandi.
Ditambahkan Subandi Sasaran untuk sampel rapid test dan pemeriksaan adalah mereka yang memiliki histori kontak erat dengan penderita yang di rawat di RSD Karyadi Semarang. Adapun pelaksana rapid test atau kontak tracking dari Dinas kesehatan Demak.