Hingga 2024, Kominfo Targetkan Meliterasi 50 Juta SDM
Kominfo – Kunci utama dari transformasi digital adalah
menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang andal. Direktur Jenderal
Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semual
Abrijani Pangerapan menyatakan tanpa dukungan SDM yang mumpuni,
Indonesia tidak akan bisa bertransformasi dengan baik, sebab peluang
transformasi digital akan diisi tenaga kerja dari luar negeri.
Guna
menyiapkan SDM bidang digital, Dirjen Semuel mengatakan Kementerian
Kominfo memiliki tiga program terkait literasi digital baik untuk
aparatur sipil negara (ASN) maupun masyarakat umum. Program-program yang
disiapkan menargetkan akan meliterasi 50 juta SDM dalam empat tahun ke
depan agar lebih melek digital.
“Kenapa kok cuman 50
juta? Kita harapkan dari 50 juta ini orang-orang yang sudah berliterasi
akan meliterasi teman-teman atau kerabat terdekatnya agar mereka juga
siap memasuki era digital,” tutur Dirjen Aptika dalam Webinar yang
diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta, Kamis
(16/07/2020).
Dirjen Semuel merinci masing-masing
program, pertama meliterasi masyarakat dimulai dari edukasi dasar
tentang literasi seperti memberikan basic skill. Program itu rutin
dilakukan oleh Siberkreasi dan Kementerian Kominfo.
“Memberikan
basic skill atau pengetahuan dan kesadaran dasar digital, ini
benar-benar basic skill yang harus dimiliki oleh semua rakyat Indonesia
sebelum mereka masuk ke ruang digital,” ujar Dirjen Semuel
Selain
basic skill literasi, Dirjen Aptika menjelaskan tahapan lainnya
dilakukan melalui pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS). “Kita juga
punya digital talent, ini yang kita kembangkan, ada beberapa
pengetahuan atau skill baru yang kita kembangkan di sini dan ini
dilakukan secara gratis baik bagi ASN maupun masyarakat biasa,” jelasnya
Melalui
Program DTS yang diselenggarakan setiap tahunnya ini, ada beberapa
pelatihan yang dapat mengasah kemampuan SDM Indonesia seperti cloud
computing, siber security, big data analityc, AI dan IoT.
“Tapi
kita juga melihat kita perlu mempunyai expert yang handal, kita punya
program Digital Leadership Academy (DLA), ini tentang beasiswa yang kita
kirimkan ke luar negeri untuk mereka mendapatkan S2 dan S3,” imbuhnya.
Namun
DLA di tahun 2020 untuk sementara dihentikan, karena mengingat beberapa
negara tempat tujuan pelatihan sedang tidak menerima peserta dampak
dari pandemi Covid-19.
Dalam Webinar LAN RI yang
mengusung tema Transformasi Manajemen ASN untuk ASN Unggul ini, Dirjen
Aptika menekankan pentingnya peran serta ASN dalam transformasi digital,
utamanya menyiapkan Indonesia menuju digital nation yang ditunjang oleh
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
sumber kominfo.go.id