Data Talent Pool BKN: Profil ASN dengan Kriteria Under Performer, Counseling dan Manage Out Sebanyak 34,57%
Humas BKN, Data Pusat Penilaian Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat, selama 5 (lima) tahun pelaksanaan penilaian potensi dan kompetensi, profil ASN dengan kriteria under performer, counseling dan manage out sebanyak 34,57%. Angka tersebut diungkapkan Kepala BKN Bima Haria Wibisana saat membuka kegiatan Penilaian Potensi dan Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) dan Administrator pada instansi pemerintah di wilayah kerja Kantor Regional (Kanreg) III BKN Bandung, melalui aplikasi daring, Selasa (25/8/2020).
Bima melanjutkan, hal itu masih menjadi tantangan birokrasi dalam pengembangan kompetensi, potensi manajerial dan sosio kultural ASN. Lebih dari itu, Bima mengatakan jika ASN saat ini juga sedang menghadapi triple disruption, yakni perkembangan pesat penggunaan teknologi informasi dalam proses bisnis, demografi generasi milenial, dan pandemi Covid-19. “Dampak dari triple disruption tersebut adalah munculnya Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA). Untuk mengatasi hal tersebut, ASN harus memiliki mindset VUCA yang lain, yakni Vision, Understanding, Clarity, dan Awareness,”jelas Bima.
Bima mengatakan, perkembangan proses bisnis dalam dunia kerja, khususnya di lingkup pemerintah sangat pesat sekali. Bima menyebutkan setidaknya ada 3 (tiga) hal yang mengalami perubahan yakni, jenis pekerjaan, kriteria pekerjaan, dan pola sistem kerja. “Hal itu menuntut ASN untuk segera mengembangkan potensi dan kompetensi. Setidaknya ada 4 skil generik normal baru yang harus dimiliki ASN. (1) Mampu menggunakan Information, Media, and Technology Skills; (2) Menambah Life and Career Skills; (3) Mengembangkan Learning and Innovation Skills; dan (4) Memiliki skil komunikasi yang efektif,” terang Bima.
Terakhir, Bima mengatakan jika pelaksanaan kegiatan penilaian potensi dan kompetensi dalam rangka pengisian Talent Pool nasional bukan hanya dilakukan untuk promosi semata, namun untuk memetakan potensi dan kompetensi ASN, untuk kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan tantangan yang ada. “Targetnya adalah Indonesia memiliki ASN dengan skil dan motivasi yang tinggi. ASN yang memiliki inisiatif, selalu memperbaiki diri, dan suka berbagi pengalaman,” tutup Bima.
sumber www.bkn.go.id