Highlight

Kominfo Dorong Operator Seluler Tuntaskan Jaringan 4G di Wilayah Komersial 3T

 Guna memberikan kemudahan kepada masyarakat di Tanah Air dalam mendapatkan akses internet cepat, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendorong seluruh operator seluler segera menuntaskan pembangunan jaringan telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) 4G di  wilayah komersial terdepan, teluar dan tertinggal.

“Membangun di sini bukan membangun BTS, Microwave Link, ataupun menggelar fiber optic saja. Namun, membangun di sini adalah menghadirkan sinyal 4G. Jadi, kita semua harus hadir di sana,” ujarnya dalam Diskusi bersama seluruh Direksi Operator Seluler, di Kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (18/08/2020).

Menteri Johnny menuturkan, saat ini sebanyak 12.548 Desa/Kelurahan masih belum tersedia sinyal 4G. Jika dirinci terdapat 9.113 desa dan kelurahan yang berada di wilayah 3T  akan ditangani oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo.   

"Sedangkan 3.435 desa dan kelurahan di wilayah non-3T diusulkan tetap dibangun namun pengerjaannya oleh operator seluler. “Tolong segera selesaikan, ini yang tersisa tinggal sedikit. Jangan sampai di Ibu Kota Negara masih ada desa dan kelurahan yang belum ada 4G-nya. DKI Jakarta masih ada satu yang belum. Sementara, ada 5 Provinsi di Indonesia, termasuk Ibu Kota Negara, yang ada Desa/kelurahan yang tidak ada sinyal 4G,” ungkapnya.

Menteri Johnny menyatakan, Kementerian Kominfo memprioritaskan pemerataan layanan 4G untuk mendorong percepatan akselerasi transformasi digital bagi masyarakat Indonesia. Bahkan menurutnya, akan melakukan pendekatan di wilayah administratif sehingga minimal di satu desa dan kelurahan bisa memiliki satu BTS. 

“Ini yang menjadi bagian dari program digitalisasi nasional dan gagasan tersebut telah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi untuk memastikan seluruh desa dan kelurahan terhubung sinyal 4G dapat terselesaikan hingga 2022,” jelasnya.

Di hadapan direksi perusahaan operator seluler, Menteri Johnny menyampaikan laporan dari kepala desa di kampung halamannya. Menurut Menteri Johnny, agar bisa melakukan video conference, masyarakat harus menghadapi tantangan dengan memanjat pohon.  "Sementara, hal serupa juga dialami oleh anak-anak di sana yang harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer duduk di hutan di bawah pohon demi dapat mengerjakan tugas sekolah," tuturnya.

Oleh karena itu, Menteri Kominfo mendorong industri telekomunikasi perlu membuat kebijakan yang menyeluruh secara nasional. Targetnya bisa memeratakan cakupan sinyal 4G di Indonesia sehingga masyarakat bisa terhubung dengan internet. 

"Bukan melihat kebijakan yang bersifat parsial. Untuk industri kita, jangan lagi melihat kebijakan parsial. Bukan wilayah kerja 3T, Jawa, Ibukota, Sumatera, tidak. Harus melihat wilayah kerja nasional," paparnya.

Turut hadir dalam diskusi tersebut Direktur Jenderal SDPPI, Ismail MT; Sesditjen PPI, Wayan Tony S, Direktur Legal & Regulatory Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Eko Budirahardjo; VP Regulatory and Government Relation XL Axiata, Marwan O. Baasir; Group Head Technology Strategy and Architecture XL Axiata, I Gede Darmayusa; Vice President Director Hutchison 3 Indonesia, M. Danny Buldansyah; Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro; Direktur Network Telkomsel, Hendry Mulya Syam; serta Division Head Goverment & Industrial Relation Indosat, Elly Noor D.