Highlight

Bangun Semangat Pelajar, Kominfo Gelar Lomba Baca Puisi

 Kementeriaan Komunikasi dan Informatika bersama Paduan Suara Merah Putih menggelar Lomba Membaca Puisi Aku Cinta Negeri Indonesia Maju Tingkat SD dan SMP. Lomba yang berlangsung virtual itu diikuti oleh 200 pelajar SD dan SMP dari seluruh Indonesia.  Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti mengajak seluruh peserta tetap semangat dan optimistis. 

“Kalian adalah masa depan Indonesia. Anak-anakku bisa belajar melalui virtual, melalui internet dan kegiatan ini pun juga melalui virtual. Karena itu, tentunya puisi itu betul-betul kalau kita rasakan bisa memberikan semangat pada anak-anakku semua,” ujar saat membuka lomba baca puisi dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (18/08/2020).

Sekjen Niken mengungkap makna puisi “Aku” dan “Karawang-Bekasi” yang diciptakan Chairil Anwar. Menurutnya, kedua puisi itu memiliki satu semangat optimisme membela negara.  "Keduanya tentu saling mendukung, saling menguatkan, yang berjuang melawan penjajah dengan senjata semakin terbakar semangatnya oleh puisi-puisi," jelasnya.

Bagi Sekjen Kementerian Kominfo, puisi juga menjadi penyemangat dan bentuk perjuangan membela bangsa selain mengangkat senjata melawan penjajah. “Pada saat para pejuang-pejuang yang lainnya berjuang memanggul senjata dengan bambu runcing ataupun dengan senjata berperang di medan laga, tapi ada pejuang-pejuang yang berjuang menggunakan penanya yaitu melalui puisi,” ungkapnya.

Para Peserta Lomba Baca Puisi Virtual HUT RI 75

Sekjen Niken mengutip salah satu bait karya Chairil Anwar. Lewat penggalan salah satu bait dalam puisi “ketika peluru menembus kulitku, aku tetap menerkam, meradang, dan aku ingin hidup seribu tahun lagi”, menurut Sekjen Chairil Anwar ingin menyaampaikan pesan kepada kita bahwa ketika sedang berjuang, tidak ada rasa ketakutan, tidak ada rasa pesimis, tetapi rasa optimis. 

“Bait puisinya itu menggambarkan rasa optimisme. Seperti sekarang kita sedang berjuang melawan Covid-19. Tidak boleh pesimis, harus selalu optimis,” tegasnya.

Sekjen Kementerian Kominfo mendorong setiap peserta kembali mengenali konsensus nasional dan mencintai Republik Indonesia. "Kalian adalah masa depan Indonesia. Mulai dari kecil tentunya adik-adik harus mencintai Indonesia, harus mencintai merah putih, karena dengan adanya empat konsensus nasional yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, inilah kita semuanya ada. Perkuat persatuan dan kesatuan, kita manfaatkan lomba puisi untuk saling mengenal,” tuturnya.

Sekjen Niken juga mengajak para peserta lomba untuk menggunakan media sosial untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan harus memiliki jiwa nasionalisme. “Selamat berjuan anak-anakku. Gunakan media sosial untuk hal yang positif, mencari ilmu, belajar dan bersosialisasi. Tapi, jangan menggunakan media sosial untuk hal-hal yang negatif," tandasnya.

Dalam lomba yang digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI itu, setiap peserta membacakan puisi yang dipilih dari rumah menggunakan gawai masing-masing.  Setiap peserta bisa mengenakan pakaian adat atau seragam sekolah. (hm.ys)

Suasana Acara Lomba Baca Puisi HUT RI