“Pranata Hubungan Masyarakat Harus Memiliki Pola Pikir Jurnalis”
Lebih lanjut, Fahri menekankan jika web dan media sosial instansi adalah sarana komunikasi publik. “Di LIPI, kami sudah meminimalkan pemberitaan dari sudut pandang event. Sebisa mungkin, yang diangkat adalah substansi acara dan isu lain yang menurut kami penting untuk disampaikan ke publik”.
Fahri mencontohkan, saat ada kegiatan di suatu lokasi beberapa waktu lalu, isu yang kami angkat adalah sosok pegawai LIPI yang selama ini kurang mendapatkan exposure. “Dan ternyata isu tersebut adalah isu yang paling tinggi engagement-nya,” jelas Fahri.
Selain pola pikir, Fahri juga menyinggung tentang pentingnya sebuah momentum. “Di LIPI, kami memiliki database kontak kepakaran, peneliti, dan sekretaris pimpinan. Hal itu untuk mendukung kami dalam memproduksi sebuah konten agar tidak kehilangan momentum. Deadline konten, dalam hal ini berita, adalah 1 x 24 jam,” ucap Fahri.
Terakhir, Fahri mengingatkan pentingnya elemen-elemen pada sebuah berita dan nilai berita yang terdiri dari figur, aktual, dampak, keunikan, proximity. Fahri juga memberikan tips bagi Prahum saat melakukan kegiatan jurnalistik, yakni (1) Mencatat lebih baik dari merekam; (2) Cari satu quote kunci sebagai ide utama tulisan; (3) Tuangkan dalam judul, kembangkan di lead, lengkapi di body text; (4) Hindari kalimat pasif; dan (5) Cobalah untuk membaca judul dan tiap kalimat berita dalam satu tarikan nafas.