Highlight

Balai Kemenperin di Semarang Bimbing 240 IKM Tingkatkan Standar Mutu

 

Kementerian Perindustrian semakin gencar menginisiasi program pengembangan industri kecil menengah (IKM) agar tetap produktif di tengah dampak pandemi Covid-19. Sebab, sebagai sektor yang merupakan mayoritas populasi usaha di Indonesia, IKM menjadi andalan dalam menopang ekonomi nasional.

 

“Pandemi Covid-19 saat ini telah banyak membawa dampak terhadap kegiatan industri, baik di level kecil, menengah maupun besar. Untuk itu, perlu adanya upaya meningkatkan mutu produk industri,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Jumat (25/9).

 

Salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh BPPI dalam upaya pengembangan IKM di tanah air, di antaranya adalah melalui pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) tentang peningkatan mutu produk IKM di sektor furnitur dan pangan serta pembuatan garam beryodium dan menerapkan konsep industri yang berwawasan lingkungan.

 

“Kegiatan tersebut dilakukan oleh unit satuan kerja Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang pada tanggal 24 September sampai 7 Oktober 2020. Kegiatan yang dilaksanakan secara online ini bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing SDM industri di masa pandemi Covid-19,” papar Doddy.

 

Menurutnya, penerapan standar menjadi elemen penting bagi pelaku industri untuk meningkatkan mutu, efisiensi produksi, memperlancar transaksi perdagangan, serta mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan transparan. Selain itu, standar sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan, karena dapat membantu negara-negara untuk membangun ekonomi dan kapasitas untuk bersaing di pasar dunia.

 

“Kami di BPPI siap membantu dan mendorong sektor IKM dalam proses pengujian standar mutu serta sertifikasi produknya,” ujar Doddy. Dukungan kepada IKM diberikan melalui penyelenggaraan bimtek seperti yang digelar oleh BBTPPI Semarang, dengan memberikan pemahaman mengenai penerapan sistem manajemen mutu, manajemen produksi, proses sertifikasi SNI, pengujian produk, dan digital marketing.

 

“Dengan penerapan sistem manajemen mutu, diharapkan konsistensi mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga. Melalui pengujian serta sertifikasi produk, maka akan dapat meningkatkan citra IKM serta meraih kepercayaan dari pelanggan,” imbuhnya.

 

Kepala BBTPPI Semarang Ali Murtopo Simbolon menyatakan, pihaknya selama ini telah konsisten membimbing pelaku IKM yang tersebar di Jawa Tengah, seperti IKM garam di Pati, Rembang, dan Demak. Kemudian, IKM furnitur di Jepara, Solo, dan Blora, serta IKM pangan di seluruh wilayah Jawa Tengah.

 

“Pada bimtek kali ini, kami membimbing sebanyak 240 pelaku IKM. Diharapkan setelah mengikuti bimtek, IKM tersebut mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memenuhi persyaratan mutu, serta memanfaatkan peluang walaupun sedang berada dalam kondisi ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19,” terang Ali.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.