Highlight

Menko PMK: Peran Mahasiswa Bantu Sosialisasi Protokol Kesehatan

 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan peran mahasiswa di era pandemi Covid-19 sangat besar. Salah satu yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, sebut dia, adalah melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Menurut Muhadjir, pemerintah provinsi, baik tingkat kabupaten atau kota, saat ini juga sudah membuat gerakan untuk melibatkan relawan dan mahasiswa dalam melakukan sosialisasi serta edukasi masyarakat.

"Ini sebetulnya sudah ada gerakan-gerakan yang diinisiasi oleh pemerintah, terutama oleh pemerintah provinsi di kabupaten kota, yaitu dengan melibatkan mahasiswa untuk ikut melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat yang berkaitan dengan masalah wabah Covid-19 ini," ujar Menko PMK saat menjadi narasumber secara virtual dalam kegiatan Masa Ta'aruf Mahasiswa Baru 2020/2021 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (28/09/2020).

Muhadjir menyebutkan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan para mahasiswa, seperti: sosialisasi penggunaan masker, cuci tangan, sosialisasi jaga jarak fisik. Termasuk juga menggalang bantuan sosial secara mandiri untuk masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi, serta melakukan program membagikan masker.

"Karena itu mumpung sekarang, ini kesempatan saya kira untuk mahasiswa ikut ambil bagian. Hubungi Satgas Covid-19 masing-masing untuk ikut terlibat," ucapnya.

Selain terlibat dalam kegiatan sosialisasi, edukasi dan penggalangan bantuan sosial, Menko PMK mengatakan, peran mahasiswa khususnya mahasiswa di bidang kesehatan bisa bertindak membantu pemerintah sebagai relawan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

"Kita sudah mengimpor vaksin di samping juga memproduksi vaksin dalam negeri. Itu nanti relawannya juga dari mahasiswa. Kita harapkan juga membantu proses vaksinasi," kata dia.

Muhadjir mengungkapkan, kurang lebih sebanyak 140 juta orang akan diberikan vaksin untuk tahap pertama. Termasuk para dosen, para guru, dipriortiaskan untuk menerima vaksin pertama. Dia mengatakan, target yang ditetapkan untuk diberikan vaksin adalah sebanyak 70 persen penduduk Indonesia.

Hal itu, sebut dia, dilakukan sebagai upaya untuk membangun Herd Immunity (Imunitas Kawanan atau mereka yang sudah tidak mempan oleh virus corona Covid-19), agar masyarakat Indonesia bisa terlepas penuh dari Covid-19.

"Kalau mereka sudah diimunisasi atau divaksinasi maka daya tahan imunitasnya sudah terbentuk. Kalau nanti sudah 70 persen, maka sisanya itu akan terpagari oleh mereka yang sudah imun ini. Nah itu, nanti akhir tahun ini atau paling tidak awal tahun, depan itu sudah dilakukan," ungkapnya.

"Mudah-mudahan akhir tahun 2021 Indonesia sudah relatif aman dari ancaman Covid-19. Dan di situlah nanti kuliah juga bisa sudah mulai bisa berjalan seperti sedia kala. Kalian-kalian semua sudah berada dalam kehidupan yang normal yang biasa," pungkasnya.