Highlight

Sepatutnya Masyarakat Tidak Dibebani Harga Vaksin Covid-19

 Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela mendesak, agar pemerintah tidak membebani masyarakat terkait harga vaksin Covid-19.

Pasalnya, terang dia, ada kebijakan dari pemerintah yang tidak satu pintu perihal mekanisme vaksin Covid-19. Dimana, Ketua pelaksana Pemulihan Gugus Tugas Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, harga vaksin Covid sekitar 5-30 dolar USD, dan setiap orangnya diperlukan dua hingga tiga kali suntik untuk hasil yang maksimal.

"Yang jadi pertanyaan saya, apakah vaksin yang dimaksud oleh Pak Erick Thohir dan Bapak Menristek ini sama atau berbeda? Mengapa ada perbedaan harga? Terus kenapa ada pemberitahuan bahwa masyarakat juga harus membayar secara mandiri satu kali suntik vaksin," kata Mulan, Rabu (9/9/2020).

Diketahui, menurut Politisi Partai Gerindra ini, harga dan pembiayaan vaksin yang disampaikan Ketua pelaksana Pemulihan Gugus Tugas Covid-19 Erick Thohir bertolak belakang dengan apa yang dipaparkan oleh Menristek pada rapat kerja di Komisi VII.

Sebab, ujar dia, Menristek memaparkan harga vaksin 5 dolar USD per satu kali suntik, masing-masing direncanakan akan disuntik sebanyak dua kali dan semuanya biayanya ditanggung oleh pemerintah.

"Ini menurut saya cukup meresahkan masyarakat, dan saya berharap apa yang disampaikan oleh Pak Erick itu tidak benar-benar terjadi. Kasihan rakyat, jika harus kembali dibebani dengan membayar satu kali vaksin," pungkasnya.