Highlight

WHO Ingatkan Penyebaran Corona pada Musim Dingin

 Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan di beberapa bagian belahan bumi Utara, beberapa bulan lagi dari musim influenza musim dingin.

Kepala teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan, pihaknya melihat peningkatan rawat inap di unit perawatan intensif di beberapa tempat, termasuk Spanyol, Prancis, Montenegro, Ukraina dan beberapa negara bagian Amerika Serikat.

Ia mengatakan data itu cukup mengkhawatirkan "karena kita berada di pertengahan September dan kita belum memulai musim flu," ujarnya seperti dikutip Reuters, Kamis (17/9/2020).

Van Kerkhove juga mengatakan rawat inap orang berusia 15-44 tahun yang terinfeksi Covid-19 meningkat di beberapa negara. Dr. Mike Ryan, pakar darurat utama WHO, menyarankan orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 untuk mendapatkan vaksinasi flu.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu mengatakan setidaknya 100 juta dosis vaksin virus corona dapat didistribusikan di Amerika Serikat pada akhir 2020, berbulan-bulan lebih awal dari prediksi pejabat kesehatan pemerintah pada hari sebelumnya.

"Segera setelah FDA menyetujui vaksin itu, kami akan dapat mendistribusikan 100 juta dosis pada akhir tahun 2020 dan jumlah yang besar lebih cepat dari itu," kata Trump pada jumpa pers.

Sebelumnya pada hari Rabu, Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit federal, mengatakan vaksin Covid-19 dapat diluncurkan secara luas pada pertengahan tahun depan atau beberapa saat kemudian.

Namun, menurut ahli Pandemi & Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan angka penularan pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tak berkaitan dengan musim dingin. Hal ini ia ungkap berdasarkan penelitian-penelitian terkait pandemi baru tersebut yang telah dilakukan sejauh ini.

Dicky mengatakan, SARS-CoV-2 yang masuk keluarga virus corona beserta SARS dan MERS berbeda dibandingkan penyakit infeksi Saluran Pernapasan (ISP) akibat virus seperti flu musiman.

"Virus corona berdasarkan fakta ilmiah belum menunjukkan ada keterkaitan dengan, sejauh  pengetahuan kita yang saat ini kita miliki," kata Dicky. 

Di sisi lain Dicky mengingatkan perlu penelitian untuk melihat lebih jauh apakah benar ada keterkaitan virus corona dengan musim. Ia mengatakan kecenderungan penyebaran virus ini disebabkan oleh karakter atau tabiat orang yang telah terinfeksi.

"Kecenderungan lebih terjadi penyebaran karena virus ini dibawa orang. Karakter atau tabiat dari orang ini yang pengaruhi, termasuk sistem imunitas dari orang itu," ungkapnya.