Dirut BAKTI Kominfo: Infrastruktur Fasyankes Jadi Fokus Utama
Direktur Utama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Anang Latief mengatakan khusus dalam situasi pandemi Covid-19, penyelesaian infrastruktur untuk fasilitas layanan kesehatan menjadi yang utama.
“Karena dari 13.011 fasyankes tersebut masih menyisakan 3.126 (titik layanan). Karena tentunya tanpa jaringan internet ini integrasi data khususnya data Covid ini belum bisa secara agregasi nasional secara lengkap. Ada tersisa dari fasyankes tersebut,” jelasnya di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Dirut BAKTI Kominfo berharap sisa titik layanan kesehatan dapat terjangkau dengan internet secara keseluruhan pada kuartal I tahun 2021, sehingga data pasien Indonesia bisa terintegrasi ke pusat.
Menurut Dirut Anang, Kementerian Kesehatan memiliki sebuah program yang namanya Telemedicine dan Telehealth, akan tetapi program tersebut tentunya tidak bisa menjangkau daerah yang belum ada internet.
“Jadi intinya kami mendukung program ini sebenarnya untuk mengakselerasi program yang sudah diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan, sehingga Telemedicine dan Telehealth-nya bisa menjangkau seluruh pelosok,” ujarnya.
Dukung Program Kesehatan Jangka Panjang
Sebelumnya dalam konferensi pers virtual, Menteri Kominfo Johnny G. Plate berharap ketersediaan akses internet untuk fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) dapat mendukung program-program kesehatan masyarakat yang bersifat jangka panjang
“Termasuk dalam mendorong penurunan angka kematian ibu dan bayi, mencegah stunting, mendukung program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan peningkatan layanan kesehatan melalui telemedicine,” ujarnya.
Khusus untuk peningkatan layanan kesehatan melalui telemedicine, menurut Menteri Johnny hal itu juga mendukung agenda pemerintah dalam Percepatan Transformasi Digital Nasional, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“Untuk merealisasikan arahan Presiden tersebut, Kementerian Kominfo sedang menyusun Roadmap Digital Indonesia dimana salah satu program yang termuat dalam roadmap tersebut adalah peningkatan akses layanan kesehatan,” jelasnya
Menteri Kominfo menjelaskan adapun beberapa inisiatif dalam Roadmap Indonesia Digital yang perlu diimplementasikan dalam sektor kesehatan hingga tahun 2024 nanti meliputi (1) Perluasan jangkauan infrastruktur digital dalam mendukung layanan kesehatan melalui telehealth/telemedicine, (2) Penerapan registrasi kesehatan digital nasional dalam hal ini manajemen data dan health record.
Kemudian, (3) Pengembangan hub dan ekosistem teknologi medis, (4) Penerapan analytics untuk manajemen penyakit untuk meningkatkan akurasi diagnosa), (5) Perluasan pelacakan kontak tracing; dan (6) Implementasi digitalisasi untuk mendorong hidup yang lebih sehat.
“Lebih dari itu, Pemerintah juga terus melakukan peningkatan literasi digital dan penyiapan talenta digital untuk mendukung pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan, dalam hal ini teknologi-teknologi digital telekomunikasi,” jelas Menteri Johnny.
Menteri Kominfo mengatakan upaya bersama antara Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, dan stakeholders terkait juga terus meningkatkan koordinasi dalam penyediaan aplikasi, platform, dan konten digital di sektor kesehatan.