Highlight

Penting, PNS Kabupaten Demak Memiliki Kompetensi Teknis Menulis Kajian Ilmiah

 


 Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) selain menjalankan tugas dan fungsi yang dimiliki, juga dituntut untuk melakukan pengembangan diri melalui berpikir kritis dan objektif dan kemudian dituangkan dalam tulisan ilmiah. Untuk itu, Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Pusat Pengkajian Manajemen (PPM) ASN kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) secara daring dengan tema ‘Teknik Menyusun dan Mereview Artikel Ilmiah’ pada Senin (12/10/2020). Bimtek kali ke – 3 ini menghadirkan dua narasumber dari kalangan akademisi dan diikuti oleh seluruh ASN mulai dari Pejabat Struktural, Fungsional dan Pengelola Kepegawaian Instansi Pemerintah di seluruh Indonesia.

Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian Haryomo Dwi Putranto mengatakan bahwa rangkaian Bimtek ini merupakan kegiatan yang menjadi program PPM ASN BKN dan bertujuan mendorong meningkatnya peminat pada bidang kajian ilmiah di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada khususnya, dan publik pada umumnya. Haryomo mengungkapkan, bahwa minat kajian ilmiah di lingkungan PNS saat ini masih rendah. Hal ini menjadi pusat perhatian bagi BKN.

“Seorang ASN tidak hanya dituntut untuk melakukan tugasnya, tetapi juga harus memiliki kompetensi untuk menuangkan ide-ide bermanfaat melalui tulisan,” tegas Haryomo saat menjadi Keynote Speaker pada Bimtek kali ini. “Untuk itu, diperlukan suatu teknik menulis, agar ide yang kita miliki dapat dituangkan dengan tepat sehingga mudah dipahami pembaca dan juga para pembuat kebijakan,” tambah Haryomo.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian BKN Aris Windiyanto dalam penyampaian conclusion and closing remarks Bimtek menyampaikan empat poin yang menjadi catatan. Pertama, penulisan ilmiah merupakan bentuk pengembangan ide gagasan, yang akan sangat bermanfaat bagi pengambil kebijakan. Kedua, sebagai ASN yang profesional, peningkatan pengetahuan dan kompetensi dalam melahirkan inovasi kerja melalui pengembangan ide dan gagasan yang terstruktur sangat diperlukan dalam merespons perkembangan lingkungan strategis. Ketiga, penulisan ilmiah juga sebagai salah satu cara untuk memberikan pertimbangan, saran dan pesan serta menyampaikan alternatif atau rekomendasi kebijakan yang tepat. Keempat, diperlukan ulasan yang disampaikan oleh para pengulas sesuai bidang keahlian atau kepakarannya, guna mengetahui kualitas penulisan yang dibuat.

Bimtek daring ini dipandu oleh Direktur Infrastruktur Teknologi Informasi (Inti) BKN Mohammad Ridwan, dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Dr Hardi Warsono dari aspek teknik menyusun artikel ilmiah dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Yudi Azis dari aspek teknik mengulas artikel ilmiah. Dalam bimtek daring ini, tercatat sejumlah 1139 peserta yang tergabung di aplikasi Zoom, dan sejumlah 1367 viewers yang turut mengikuti Bimtek yang ditayangkan secara live di Youtube BKN.