Mempertahankan Seni Budaya Dengan Berswadaya Antar Pelaku Seni
Demak- Dampak dari pandemi covid-19 disektor ekonomi dirasakan oleh para seniman pemain ketoprak Sayung Mulya. Mereka tidak hanya kesulitan dalam pemasukan secara ekonomi namun mereka juga terhambat untuk mengaktualisasikan karya dari roh seni yang dimiliki.
Untuk itu para seniman yang tergabung dalam grup seni ketoprak Sayung Mulya , Desa Sayung Kecamatan Sayung, Demak agar tetap exist menggelar pertunjukan. Namun mereka pentas membawa lakon Mas Karebet secara virtual. Meskipun demikian sebelum mulai pertunjukan para pemain menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan pakai sabun, dan handsanitizer.
Menurut sutradara pertunjukan Maryoko, lakon Mas Karebet berkisah tentang diri Karebet putra Ki Ageng Pengging yang ngenger di Tingkir dan bertemu Sunan Kalijaga. Kemudian dia diberi petunjuk dan petuah untuk mengabdi pada Kasultanan Demak Bintara.
Setelah diterima, ternyata ada salah satu ponggawa yang iri karena Karebet menjadi pemuda idaman Puteri Cempaka. Karebet kemudiab diusir dari Demak dan berguru dengan Ki Ageng Banyu Biru, Singkat cerita akhirnya Karebet diangkat menjadi menantu Sultan Trenggana.
Menurut Yaimul Umam yang dihubungi via whatshap, Selasa ( 16/11/20) Ketua Ketoprak Sayung Mulya ini menyampaikan, pentas ketoprak merupakan hasil swadaya warga. Para pemain yang terdiri dari warga , RT, RW, karangtaruna dan perangkat desa bergotong royong dan beriuran seikhlasnya agar dapat menggelar pertunjukan dan mendapat dukungan sponsor kepala desa.
Sementara, Munawir Kepala Desa Sayung mengatakan, pentas ketoprak virtual sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya bangsa di tengah situasi pandemi saat ini. Sekaligus sebagai edukasi, meskipun ada bencana Covid-19 jangan sampai seniman berhenti berproses dan berkarya.
“Mari uri-uri budaya kita sendiri. Pentas ini bagian dakwah budaya. Ketoprak virtual ini nantinya bisa di akses masyarakat melalui konten YouTube,” jelas kades